Mohon tunggu...
Dandi M S.S.M.
Dandi M S.S.M. Mohon Tunggu... Konsultan - Pembaca

Hi warga Kompasiana, nama saya Dandi Mailana Saputra.,S.M. Full time Business Part time Blogger Kegiatan saya dapat kalian kunjungi di instagram @dandi_m_s

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tidak Wajib Magang tapi Kamu Harus Magang! Alasan Magang Menjadi Penting Bagi Mahasiswa

3 Maret 2023   22:58 Diperbarui: 3 Maret 2023   23:04 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mahasiswa Gen Z dilema akan pilihan menjadi aktivis kampus atau menjadi pekerja harian? Ber-organisasi di kampus memang tidak se serius bekerja atau magang. Tentu karena beban tanggung jawab yang berbeda. 

Setiap perusahaan pasti membutuhkan keuntungan pada saat operasional perusahaan berlangsung, Maka tidak sembarang orang dapat masuk ke perusahaan. Hal dasar ini membuat beban tanggung jawab ketika berada di perusahaan berbeda dengan organisasi kampus.

Beberapa catatan mahasiswa mengatakan tingkat partisipasi mahasiswa untuk ber-organisasi menurun dari tahun ke tahun. Mungkin alasan ini juga akibat dari mahasiswa yang lebih memilih magang di perusahaan, dari pada ber-organisasi di kampus. 

Mungkin waktu para mahasiswa akan tersita lebih banyak ketika harus magang dibanding ber-organisasi di kampus, selain itu waktu bertemu teman satu almamater nya pun akan hilang ketika memilih magang dari pada ber-organisasi di kampus. 

Di sisi lain kamu akan memiliki uang tambahan, karena biasanya magang mendapatkan upah meskipun beberapa perusahaan tidak memberikan upah.

Di saat ini banyak sekali perusahaan yang meminta pengalaman kerja sesuai posisi yang di butuhkan. Ini menjadi dilema bagi para fresh graduate yang hanya mengantongi ijazah tanpa pengalaman bekerja sebelumnya. 

Tentu hal ini berarti kamu perlu "Portofolio" yang baik sebelum kamu dapat di terima bekerja di perusahaan. Ya, kamu memerlukan pengalaman bekerja sebelum kamu lulus kuliah. Memang tidak seluruh kampus mewajibkan mahasiswa nya untuk magang, tapi ada baiknya kamu mengikuti magang dikala waktu kamu senggang.

Tak selalu pekerjaan "anak magang" sesuai dengan departemen yang di isi. Anak magang sering kali di cap sebagai tenaga bantuan bagi para karyawan saja, bukan sebagai orang yang mengerjakan jobdesk tertentu. 

Namun ke ingin tahuan kalian akan diuji di perusahaan, sebab kalau kamu tidak mencari tahu bagaimana cara divisi kamu melakukan pekerjaannya maka bisa menjadi boomerang di kemudian hari kala kamu ingin melamar pekerjaan pada divisi tersebut. 

Selain itu pilih lah perusahaan atau divisi yang sesuai dengan jurusan kamu ya. Pemilihan divisi atau posisi pekerjaan yang sesuai dengan jurusan yang kamu pilih tentu bagian dari implementasi keilmuan yang kamu pelajari selama di kampus. Alasan ini mungkin juga akan memudahkan kamu di terima perusahaan sebagai anak magang.

Sebelum kamu menjadi profesional di bidang yang kamu pilih, tentu pengalaman juga ikut mengantarkan kamu menjadi profesional sesungguhnya. Tidak semua perusahaan memiliki struktural yang "Gemuk" beberapa perusahaan memiliki divisi yang ramping yang mana artinya setiap sub-divisi bisa saja di isi oleh satu orang saja. Ini menjadi bahan pertimbangan perusahaan untuk mengharuskan calon karyawan mereka memiliki pengalaman bekerja pada posisi yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun