Mohon tunggu...
Dandi M S.S.M.
Dandi M S.S.M. Mohon Tunggu... Konsultan - Pembaca

Hi warga Kompasiana, nama saya Dandi Mailana Saputra.,S.M. Full time Business Part time Blogger Kegiatan saya dapat kalian kunjungi di instagram @dandi_m_s

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gen Z Memulai Investasi ala Presiden BJ Habibie

10 Juni 2022   21:59 Diperbarui: 10 Juni 2022   22:27 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin kalian bertanya-tanya bagaimana Gen Z seperti saya belajar berinvestasi dari seorang Profesor Aviasi? Namun tidak menutup mata atas keberhasilan Almarhum Presiden BJ Habibie menstabilkan nilai tukar rupiah pada saat krisis moneter terjadi.

Dalam pembahasan kali ini saya akan membagi pengalaman berinvestasi saya dengan cara CrowdFunding seperti yang dilakukan BJ Habibie pada pesawat R80 (Regional 80) yang melakukan pengumpulan dana secara mandiri di situs kitabisa.com

Selanjutnya investasi yang saya lakukan bertujuan untuk membuka toko bisnis di bidang FNB. Saya melakukan sistem Crowdfunding seperti yang dilakukan bapak BJ Habibie, sebetulnya tidak dapat dikatakan crowdfunding sepenuhnya yang mana dana yang saya kumpulkan bukan dari masyarakat umum tetapi dikumpulkan oleh teman-teman saya yang kemudian menjadi mitra bisnis saya. 

Kami menyisihkan sebagian dari penghasilan dengan nominal yang sama setiap bulannya. Lalu berapa besaran nominal yang kami kumpulkan setiap bulannya? Saya menentukan besaran nominal yang kemudian akan kami sepakati melalui persentase dari penghasilan terkecil diantara kami.

Persentase yang kami dapati melalui kesepakatan pengeluaran perbulan masing-masing. Sebagai contoh, apabila penghasilan terkecil diantara kami senilai 2juta Rupiah lalu penghasilan netto perbulannya 1juta Rupiah dan anggota dengan pendapatan netto terkecil membutuhkan 800ribu untuk biaya harian selama satu bulan. 

Maka kesepakatan kami menyisihkan 20% dari penghasilan anggota terkecil yaitu 200ribu dan 200ribu ini di keluarkan oleh seluruh anggota dengan nominal yang sama agar persentase kepemilikan antar anggota sama besarnya. Namun apabila anggota menyanggupi meningkatkan persentase pada bulan selanjutnya maka dapat dinaikkan dengan kesepakatan nominal penyisihannya tidak boleh berkurang.

Lalu bagaimana uang dikelola? Pada pengalaman saya uang kami akan di masukkan pada instrumen investasi yang lain dengan catatan profil resikonya rendah. Saya menginvestasikan di Reksa Dana Pasar Uang. mengapa memilih Reksa Dana Pasar uang? sebenarnya ini hanya meminimalisir terkena nya inflasi nilai tukar rupiah. 

Kemudian apabila dana bersama yang terkumpul kami pindahkan pada investasi emas. Mengapa emas? lagi-lagi agar tidak terkena inflasi. Apabila semua dana yang terkumpul sudah sesuai target untuk membuka usaha maka dapat di gunakan untuk membeli keperluan operasional bisnis yang akan di buka. 

Mengapa tidak langsung membeli mesin dan semua peralatan? jawabannya agar tidak terkena biaya penyusutan. Meski belum digunakan mesin dapat mengalami penyusutan pada harga pasar.

mengapa tidak memilih instrumen investasi Crypto atau Saham? Bagaimana menentukan bisnis yang akan dibuka? Kita bahas di Coretan selanjutnya ya.

Maaf apabila ada salah kata atau pemilihan kata yang sulit di mengerti. Karena ini tulisan pertama saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun