Mohon tunggu...
Dandi Bachtiar
Dandi Bachtiar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang ayah dari tiga putra dan putri

Manusia biasa yang sedang berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya. Semoga.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Membangun Jaringan Sistem Pembayaran ASEAN sebagai Transisi Menuju Visi Mata Uang Tunggal

20 Juni 2023   18:40 Diperbarui: 20 Juni 2023   18:47 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bank Indonesia (Antara Foto)

ASEAN sebagai asosiasi negara-negara di Asia Tenggara mulai berdiri sejak 8 Agustus 1967 tidak lama setelah sistem politik di Indonesia bertukar dari Orde Lama ke Orde Baru. Tak dapat dipungkiri, sebelumnya kawasan ini lumayan tegang ketika Indonesia di bawah dominasi Presiden Sukarno yang berbeda haluan dengan pemimpin negara tetangga terutama Malaysia dan Singapura. Pemerintahan baru Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Suharto telah membantu mengubah suasana kawasan ini menjadi lebih sejuk dan nyaman. Maka ASEAN didirikan sebagai wujud persatuan baru negara-negara di kawasan. Tujuannya adalah menggalang perdamaian dan kerjasama di berbagai bidang untuk mensejahterakan negara-negara anggotanya.

Awalnya ASEAN diiniasi oleh lima negara pendiri, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina. Kelima negara ini secara politik sudah memiliki visi yang seragam sehingga lebih mudah melakukan konsolidasi. Sedangkan negara-negara lainnya ketika itu masih disibuki dengan konflik perseteruan blok Barat-Timur yang masih bergelora. Lihat saja Burma, Vietnam, Kamboja, Laos yang masih terjebak dalam konflik internal. Dan Brunei Darussalam belum sepenuhnya merdeka, dan secara kelembagaan negara masih berada dalam sistem pemerintahan Inggris Raya. Sedangkan Timor Leste masih berada dalam administrasi pemerintahan Portugal.

Kini di tahun 2023, 56 tahun setelah berdirinya, anggota ASEAN telah bertumbuh menjadi 11 negara. Artinya semua negara yang secara geografis berada di kawasan Asia Tenggara telah sepenuhnya bergabung mengikatkan diri dalam persatuan ASEAN. Sungguh perkembangan yang menggembirakan dalam hal menjalin persahabatan negara-negara kawasan atau serantau.

Visi dan misi pun sudah mulai menyatu walau tidak sepenuhnya. Banyak keuntungan yang diperoleh jika kawasan ini dapat dibina dengan positif. Pengkondisian kawasan yang stabil secara ekonomi, keamanan, dan politik tentu akan mendukung pengembangan wilayah ini menjadi lebih baik dan mensejahterakan seluruh penduduknya. Yang paling dominan adalah bagaimana menciptakan kondisi kawasan ini dengan pertumbuhan ekonomi yang tangguh. Dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat akan mampu membawa kesejahteraan hakiki bagi seluruh penduduk di negara-negara ASEAN.

KEKETUAAN ASEAN

Peran Indonesia menjadi sangat penting dalam mendorong pertumbuhan positif di bidang ekonomi dan keuangan. Apalagi sekarang di tahun 2023 ini Indonesia bertugas sebagai keketuaan ASEAN. Sebuah jabatan yang digilir kepada setiap negara anggota. Keketuaan Indonesia di ASEAN sangat dinanti akan memberi kontribusi yang signifikan kepada pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN.

Apa saja peran penting yang dapat dimainkan oleh Indonesia? Tentu cukup banyak. Di antaranya, peran di bidang ekonomi. Indonesia bisa menggagas sistem terpadu keuangan yang menjangkau seluruh kawasan negara anggota ASEAN dengan berinisiatif membangun jaringan koneksi yang kuat di antara negara anggota. Konektifitas yang dibangkitkan ini meliputi banyak hal. Mulai dari koneksi fisik, koneksi maya, koneksi sumber daya manusia, koneksi ilmu pengetahuan, dan koneksi penting lainnya.

Penguatan konektifitas keuangan ini perlu didukung oleh penguatan-penguatan di berbagai sektor untuk menjamin keberlangsungan integrasi ekonomi ASEAN. Infrastruktur jaringan lunak dan keras perlu dibangun di semua negara ASEAN. Penyatuan visi di antara semua sumber daya manusia kawasan perlu diperteguh. Kemudian, akomodasi antar negara perlu dibangun, mulai transportasi, jaringan telekomunikasi, informasi, pendidikan, kebudayaan, pariwisata. Intinya, perlu dipersiapkan semua lini agar konektifitas dapat terjadi dan berlangsung konsisten dan kontinu. Lalulintas ulang-alik antar negara ASEAN perlu dipermudah dan diperlancar. Sehingga perjalanan lintas negara dan pertukaran perjalanan antara sesama penduduk negara anggota ASEAN dapat berlangsung dengan mulus dan tanpa hambatan.

Jika lalulintas perjalanan antara sesama negara ASEAN sudah terjamin kelangsungannya maka sistem konektifitas keuangan tentu menjadi hal yang layak untuk diperkuat keberadaannya. Karena sudah jelas ada konsumennya, ada pasarnya. Pasar yang tumbuh kuat akan mengakibatkan pembangunan konektifitas menjadi hal yang mempunyai alasan kuat untuk diperjuangkan dengan segala cara dan kemampuan.

MEMBANGUN SISTEM PEMBAYARAN TERPADU ASEAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun