Jokowi, Dahlan Iskan, dan Ibu Kota Baru

 Dalam pandangan saya, Jokowi memiliki banyak kesamaan visi dengan Dahlan Iskan. Sama-sama berkarir dan sukses dari dunia usaha. Dan memiliki wawasan yang sama dalam memandang (keruwetan) sistem birokrasi dan sangat gemar memangkasnya.

Selama perjalanan pemerintahan Jokowi, Dahlan Iskan lebih banyak berdiam diri dan menyibukkan diri dengan urusan lain. Akhirnya, pada pilpres 2019 beliau menetapkan pilihannya untuk mendukung Prabowo yang nota bene lawan politik Jokowi.

Menariknya, kini secara politik Jokowi dan Prabowo malah semakin mesra. Bahkan ada kemungkinan partai Gerindra ikut bergabung dalam pemerintahan baru nanti. Dari sisi ini, kita dapat berkaca bahwa kemitraan yang sinergi masih memungkinkan antara Jokowi dan Dahlan Iskan. 

Ketika dengan Prabowo yang begitu sengit bertarung dalam pilpres 2019, Jokowi dapat berekonsiliasi, tentu tidak akan sulit pula untuk merangkul Dahlan Iskan.

Harapan yang terdalam di lubuk hati saya adalah bersatunya Jokowi dan Dahlan Iskan dalam membangun Indonesia ke depan. Prosesi pemindahan ibukota dengan segala pernak-perniknya dapat menjadi momentum yang pas bagi keduanya untuk mendedikasikan pemikiran terbaik mereka.

Jokowi telah dengan berani melakukan eksekusi kebijakan pemindahan pusat pemerintahan baru, dan kami rakyat Indonesia menunggu dengan penuh harapan sumbangan pikiran dan tenaga dari seorang Dahlan Iskan.

Memberikan ide dan pikiran bernasnya menjayakan proyek besar ini. Perjalanan Jokowi 5 tahun ke depan adalah tanpa beban, artinya inilah peluang untuk menggunakan siapa pun sosok yang ikhlas membantu membangunkan negara ini. Sosok itu ada di Dahlan Iskan.

Saya percaya, Dahlan Iskan dengan segudang pengalamannya di dunia usaha, entrepreneur, pemerintahan, kewartawanan dan bahkan kelistrikan, akan banyak memberi terobosan baru dalam membantu rencana Presiden Jokowi membangun ibukota baru secara cepat dan terukur. Semoga.