Mohon tunggu...
Danda Dwi Wahyudi
Danda Dwi Wahyudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Topik terkait sosiologi politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Perilaku Politik Generasi Muda

20 Desember 2024   15:24 Diperbarui: 20 Desember 2024   15:24 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Media sosial tidak hanya menjadi alat untuk menyebarkan informasi atau mengorganisasi gerakan, tetapi juga berfungsi sebagai ruang di mana identitas politik generasi muda dikonstruksi dan dipertajam. Generasi muda semakin banyak yang mengekspresikan pandangan politik mereka melalui unggahan pribadi, diskusi daring, dan pembuatan konten kreatif seperti meme politik atau video yang mengandung pesan-pesan politik tertentu. Di sisi lain, media sosial juga menyediakan platform bagi individu untuk menemukan kelompok atau komunitas yang memiliki pandangan politik serupa, sehingga memperkuat rasa identitas politik yang mereka miliki.

Namun, fenomena ini tidak tanpa dampak negatif. Politisasi identitas ini, meskipun memberikan ruang bagi individu untuk mengartikulasikan pandangan politik mereka, berpotensi memperburuk polarisasi di kalangan generasi muda. Ketika identitas politik menjadi semakin terpolarisasi, individu cenderung melihat dunia dalam kutub-kutub yang terpisah, di mana setiap perbedaan dianggap sebagai ancaman terhadap nilai-nilai pribadi mereka. Algoritma media sosial yang menyaring konten sesuai dengan preferensi pengguna turut memperburuk masalah ini, karena generasi muda akan terus disajikan dengan informasi yang hanya menguatkan pandangan mereka, tanpa terpapar pada perspektif yang berlawanan. Hal ini menciptakan semacam “echo chamber,” yang memperburuk polarisasi politik di kalangan kelompok-kelompok muda, sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya dialog yang konstruktif dan mengurangi kemampuan untuk mencapai titik temu dalam isu-isu yang lebih besar.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, media sosial memainkan peran penting dalam membentuk perilaku politik generasi muda. Platform ini memungkinkan mereka untuk mengakses informasi politik secara lebih mudah dan cepat, sekaligus berpartisipasi dalam proses politik dengan cara yang lebih inklusif dan digital. Namun, peran besar media sosial ini juga diiringi dengan tantangan yang tidak dapat diabaikan, seperti penyebaran berita palsu, kecenderungan perilaku politik impulsif, dan meningkatnya polarisasi sosial. Oleh karena itu, untuk memastikan bahwa media sosial dapat berfungsi sebagai alat yang efektif dalam membangun budaya politik yang lebih sehat dan demokratis, generasi muda perlu dibekali dengan literasi digital yang memadai. Literasi digital yang kuat akan memungkinkan mereka untuk lebih kritis dalam memilah informasi, menghindari penyebaran berita yang tidak terverifikasi, dan berkontribusi pada terciptanya dialog politik yang lebih matang dan konstruktif. Dengan demikian, media sosial tidak hanya menjadi ruang bagi partisipasi politik, tetapi juga berpotensi membentuk masyarakat yang lebih sadar politik, kritis, dan bertanggung jawab.

Referensi 

Alamsyah, D. (2020). Peran media sosial dalam pembentukan opini politik generasi muda di Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 23(1), 75-88.

Arifianto, A. (2018). Polarisasi politik dan media sosial di Indonesia: Dampak terhadap partisipasi politik generasi muda. Jurnal Politik, 12(2), 149-162.


Hasibuan, A. H. (2019). Pengaruh media sosial terhadap persepsi politik generasi muda Indonesia. Jurnal Sosial dan Politik Indonesia, 15(3), 217-230.

Kurniawan, E. (2021). Fenomena politik identitas di media sosial Indonesia: Studi terhadap generasi muda. Jurnal Studi Komunikasi, 7(2), 112-125.

Nugroho, R. (2017). Media sosial dan mobilisasi politik generasi muda di Indonesia. Jurnal Media dan Komunikasi, 4(2), 130-145.

Putra, M. A., & Suryanto, E. (2019). Peningkatan partisipasi politik melalui media sosial: Studi kasus pada kampanye digital di Indonesia. Jurnal Politik dan Kebijakan Publik, 21(3), 210-224.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun