Dari masa ke masa,teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang karena manusia tidak ada habisnya untuk menciptakan sebuah inovasi yang dapat membantu pekerjaan. Dengan perkembangan TIK yang pesat pada saat ini membawa dampak sangat besar bagi kehidupan, mulai dari bisnis, kesehatan, pendidikan, hiburan, pemerintahan, dan masih banyak lagi semuaa ada pada TIK. Artinya teknologi ini tidak hanya membantu manusia tetapi mempengaruhi hampir di setiap aspek kehidupan manusia. Pada era sekarang, salah satu teknologi yang paling populer digunakan dalam kehidupan masyarakat ini adalah Artificial Intelligence (AI).
Lalu, apakah benar pada Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ini AI adalah salah satu teknologi yang paling populer di kalangan masyarakat saat ini?  Saya mengutip  sebuah informasi dari writerbuddy.ai Tentang seberapa populer penggunaan AI. "Dalam laporannya Writer Buddy menyebutkan ada lebih dari 24 miliar kunjungan untuk 50 alat AI terpopuler yang dihasilkan sejak bulan September 2022 hingga Agustus 2023. Dimana rata-rata pertumbuhan bulanannya sendiri berkisar di angka 236,3 juta kunjungan. Sedangkan, Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara dengan pengguna AI terbanyak, yaitu menyumbang 1,4 juta kunjungan. Angka ini selisih 0,7 juta dari India yang berada di peringkat kedua dan selisih 0,1 juta dengan Filipina yang berada di peringkat ketiga. Sedangkan, untuk alat AI yang paling populer digunakan adalah ChatGPT yang menyumbang 14 miliar lalu lintas atau mencakup lebih dari 60% total lalu lintas yang ditemukan dalam analisis riset."
Bisa disimpulkan bahwa, AI merupakan salah satu bukti nyata kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang paling banyak digunakan oleh kalangan masyarakat. Namun, dibalik kemajuan pada bidang TIK ini khususnya pada AI, memberikan sebuah tantangan dan tanggung jawab baru. Karena sebuah Teknologi informasi menyimpan data dan mengelola data tersebut dalam skala besar, sehingga mumgkin terjadi penyalahgunaan data dari  pengguna bahkan dapat terjadinya kebocoran data yang memicu berkurang kepercayaan publik atas teknologi yang diciptakan. Menurut saya disini lah pentingnya sebuah profesionalisme dan kode etik di era teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta Generative AI. Terlepas dari pesatnya inovasi dan penggunaan teknologi, para profesional TIK harus memiliki tanggung jawab moral. Karena Profesionalisme dan kode etik ini wajib menjadi landasan untuk memastikan bahwa teknologi yang dikembangkan atau diciptakan dapat membawa kemudahan maupun kemajuan peradaban manusia atau membantu perkerjaan dalam kehidupan sehari hari, tetapi juga harus bersifat aman, transparan dan adil.
PEMBAHASAN UTAMAÂ
Pentingnya Profesionalisme untuk Profesional di Bidang TIK
Sikap profesional sangat diperlukan dalam melaksanakan suatu pekerjaan profesi, karna akan membantu mereka dalam melaksanakan pekerjaan sehingga menghasilkan sebuah hasil kerja yang maksimal. Berikut adalah beberapa pengertian profesi dan profesional menurut beberapa ahli (Suwinardi,2017):
- Menurut De George : Â Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian dengan landasan moral yang religius
- Menurut Gilley Dan Eggland (1989) : profesi adalah  bidang usaha manusia berdasarkan, dimana keahlian dan pengalaman pelakunya diperlukan oleh masyarakat.
Sedangkan untuk pengertian Profesional menurut De Gorge adalah orang yang mempunyai sebuah profesi atau pekerjaan purna waktu, yang mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat suatu kegiatan tertentu sesuai keahlian.(Suwinardi,2017). Dari pengertian diatas dapat kita artikan bahwa profesionalisme adalah suatu perilaku atau  tujuan dalam suatu profesi dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari suatu pekerjaan.
Kode Etik TIK Merujuk pada ACM
Kode etik meruju pada Association for Computing Machinery (ACM) adalah panduan Etika yang tujuannya memastikan bahwa para professional di Bidang TIK dapat bertanggung jawab dalam praktek nya. Prinsip prinsip dari ACM yang harus dimiliki oleh semua para professional Mengutamakan Kesejahteraan dan Privasi Publik, Bertindak dengan Integritas dan kejujuran, Menghormati Keragaman dan Inklusi, Mempertahankan Kompetensi Profesional, Menghormati Kekayaan Intelektual dan kepemilikan, Menghindari Konflik Kepentingan. Pada konteks AI, Kode Etik ini sangat berhubungan atau berkaitan  dengan Generative AI karena penggunaan teknologi dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, seperti membocorkan data, plagiarisme, bahkan penyebaran informasi palsu. Karena ituu Kode etik ACM sangat perlu diimplementasikan agar para professional di Bidang TIK bisa mempertimbangkan dampak dari teknologi yang mereka ciptakan. Artinya teknologi  ini tidak boleh hanya digunakan untuk mencari keuntungan sebanyak banyaknya dari teknologi tersebut.
Persiapan Mahasiswa Informatika Sebagai Profesional TIKÂ
Untuk mahasiswa yang akan memasuki bidang TIK perlu mempersiapkan diri dari segi keterampilan teknis serta pemahaman yang mendalam tentang pentingnya etika dan tanggung jawab dalam dunia digital. Dengan seiring pesatnya dari perkembangan teknologi, para mahasiswa juga harus mampu untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi yang terus berkembang dari masa ke masa. Dikutip dari duta.co Pendidikan karakter menjadi sangat penting untuk membekali mahasiswa menghadapi dunia yang semakin kompleks. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk menjadi cerdas secara akademis, tetapi juga untuk membentuk karakter yang kuat, yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai moral dalam setiap tindakan mereka. Serta Pentingnya pendidikan sebagai investasi jangka panjang tidak dapat dipungkiri. Di era teknologi ini, pendidikan juga berfungsi sebagai alat untuk mengembangkan etika digital dan tanggung jawab sosial. Salah satu fungsi utama pendidikan tinggi modern adalah mengajarkan mahasiswa bagaimana teknologi dapat digunakan untuk tujuan yang positif, baik di tingkat individu maupun global.
Hal ini menunjukkan betapa penting nya pendidikan karakter untuk mahasiswa sebelum terjun pada teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dengan karakter yang kuat serta mengimpelentasikan nilai nilai moral, mahasiswa dapat menjadi seorang Professional TIK yang beretika, bertanggung jawab serta memiliki integritas yang tinggi. Dengan begitu, mereka tidak hanya menguasai aspek teknis, tetapi juga memahami dampak sosial, ekonomi dan etika pada setiap teknologi yang mereka kembangkan nantinya. Sehingga pada pada saat penerapan teknologi tersebut, dapat membawa perubahan besar ataupun manfaat bagi kehidupan.
OPINI UTAMA
Dampak profesionalisme di industri TIK saat iniÂ
pada era digital yang terus berkembang, profesionalisme dalam industri TIK ini menjadi sangat krusial. karena TIK mencakup semua peran dalam aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, ekonomi, kesehatan, pemerintahan sampai kehidupan sosial. Oleh sebab itu, profesionalisme ini tidak hanya sebatas kemampuan teknis, tetapi mencakup etika, tanggung jawab, serta integritas dalam penggunaan teknologi ini. Menurut penelitian dari Kadek Rima Anggen Suari & I Made Sarjana(2023), salah satu kebocoran data pada e-commerce di indonesia yaitu Kasus Tokopedia (2020): Pada awal 2020, platform e-commerce besar di Indonesia, Tokopedia, dilaporkan mengalami pelanggaran keamanan yang mengakibatkan informasi pribadi dari jutaan pengguna bocor. Data yang dikompromikan meliputi nama, alamat, nomor telepon, alamat email, dan kata sandi terenkripsi. Lalu disusul dengan Kasus Bukalapak (2021): Bukalapak, platform e-commerce lainnya di Indonesia, juga dilaporkan mengalami pelanggaran data pada tahun 2021. Lebih dari 13 juta akun pengguna dilaporkan terdampak, dengan data seperti nama pengguna, alamat email, nomor telepon, dan kata sandi bocor.
Kasus kebocoran data e -- commerce di Indonesia ini menjadi salah satu berita yang sangat mengkhawatirkan bagi masyarakat, khususnya masyarakat indonesia. Kebocoran data ini bisa menimbulkan berkurangnya kepercayaan public, menimbulkan spekulasi di masyarakat  bagaimana para pengelola Professional TIK  dalam mengelola data data tersebut? hal ini juga tentu menimbulkan kerugian untuk masyarakat yang menggunakan e-commerce tersebut. Inilah penting nya profesionalisme dalam pengelolaan TIK, terutama dalam dunia industri e-commerce yang menangani data pribadi pengguna dalam jumlah besar. Pada kasus ini juga menunjukkan bahwa rentan nya sistem keamanan jika tidak dikelola dengan baik oleh professional TIK yang memiliki tentang pemahaman mendalam tentang Etika.
Saran dan kebijakan bagi stakeholder terkait untuk pengembangan profesi bidang TIKÂ
- Penguatan Pendidikan Yang Berkualitas : Sebaiknya perlu diadakan bimbingan tentang pentingnya beretika yang baik dan benar di lingkungan sosial maupun dunia digital di sekolah maupun tingkat universitas. lalu perlu juga peran dari guru maupun orang tua dalam mengawasi anak anak terhadap perilaku mereka di media sosial ataupun lingkungan sosial.
- Menerapkan Standar Etika : Perusahaan  dan lembaga pendidikan sebaiknya harus menekankan kode etik yang mewajibkan para professional untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan data, bertanggung jawab dalam pekerjaan dan perlu juga menjunjung tinggi sikap disiplin dan jujur.
- Kebijakan Tentang Perlindungan Data : Pemerintah perlu menerapkan aturan yang kuat mengenai perlindungan data privasi dan data pribadi di semua sektor TIK.
- Dukungan Pemerintah : Dukungan dari pemerintah ini sangat berguna bagi professional TIK, karena TIK membutuhkan inovasi yang terus menerus, jika hal ini terjadi professional TIK akan terdorong untuk menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Daftar Pustaka
Association for Computing Machinery. (t.thn.). https://www.acm.org/code-of-ethics. Diambil kembali dari https://www.acm.org/: https://www.acm.org/
duta.co. (2024, 11 10). https://duta.co/teknologi-untuk-budi-pekerti-membangun-karakter-mahasiswa-di-era-digital. Diambil kembali dari https://duta.co/: https://duta.co/teknologi-untuk-budi-pekerti-membangun-karakter-mahasiswa-di-era-digital
Kadek, R, A, S., & Made, S. (2023). Menjaga Privasi di Era Digital: Perlindungan Data Pribadi di Indonesia. Jurnal Analisis Hukum, 132 - 133.
niagahoster. (2023, 10 11). https://www.niagahoster.co.id/blog/artificial-intelligence-adalah/. Diambil kembali dari niagahoster.co.id: https://www.niagahoster.co.id
Suwinardi. (2017). PROFESIONALISME DALAM BEKERJA (Hasil Penelitian). Semarang.
Writerbuddy. (2023, 10). ai-industry-analysis. Diambil kembali dari writerbuddy.ai: https://writerbuddy.ai/
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H