Aku ingin bercerita tentang mereka, sebut saja topeng dan wayang.
Topeng adalah sosok seorang pria humoris, ceria nan penuh kisah dan wayang si wanita menawan serta supel.
Mereka dua sosok hebat yang pernah ku kenal secara tak terduga (mungkin), sosok dengan karakter menarik bagiku. Waktu kami bersama memang tak lama hanya 35 hari, dan mereka mampu menarik minatku setelah hampir 5 hari kami tinggal di tempat yang sama.
Ah iya aku hampir lupa, namaku kelam
Yah karena seperti itulah aku yang memang bagian dari kegelapan, jadi jangan heran kalau aku aneh dan tak menarik di mata kebanyakan orang toh selama ini aku tak pernah mempermasalahkannya.
Sudahlah, sekarang aku lanjutkan kisah tentang si topeng dan wayang. Aku bertemu mereka karena kegiatan organisasi eks kampus yang mengharuskanku bertemu dengan anggota kampus lain selama 35 hari , kegiatan apa aku lupa karena itu berlalu sudah cukup lama.
Di hari pertama tak ada yang menarik, semuanya masih terasa kaku dan sangat membosankan, ahhh rasanya aku ingin pulang saja, andai aku tak butuh sertifikatnya untuk apa aku berlama-lama disini. Aku memang sedangkal ini, melakukan segala sesuatu hanya karena aku butuh, jika tidak untuk apa hanya membuang-buang waktu.
Tapi, entah mulai dari mana aku terus memperhatikan dua sosok itu. Mereka menarik, tapi karena baru berjumpa aku memutuskan untuk memperhatikannya saja dulu. Aku memang punya tabiat yang cukup buruk, tidak tidak, tapi memang buruk aku yang tak mau berteman dengan orang biasa, membosankan, aku hanya berkomunikasi dengan mereka yang mampu menarik perhatianku meski kadang menurut orang biasa mereka nampak wajar.
Sudah kubilangkan aku ini aneh, jadi tentu saja aku tau bagaimana kepribadian orang lain yg juga rada anehnya denganku, hahaha akhirnya aku menemukan lagi orang-orang yang sejenis aku.
Meski mereka tak benar-benar sejenisku sih. Mereka, si topeng dan si wayang adalah dua sosok yang selalu tampil baik-baik saja dengan cara yang sangat elegan nan menawan, bahkan setiap orang yang dijumpainya merasa iri dan ingin seperti keduanya. Huh bodoh kan, padahal sekentara itu keadaannya.
Yahhh seperti sebutannya topeng dan wayang, mereka tengah bersandiwara akan keadaannya di khalayak ramai, mereka adalah sosok paling rapuh yang ingin tampil baik-baik saja padahal tidak.