Kata ‘”rincik” sendiri memiliki arti yaitu kecil, hal ini sesuai dengan ukuran yang dimiliki kecapi rincik ini lebih kecil dibanding dengan ukuran kecapi indung. Untuk cara memainkannya masih sama seperti kecapi pada umumnya yaitu dipetik dengan menggunakan tempo atau ritme yang pendek-pendek dan cepat.
Kecapi rincik ini sendiri memiliki sejarah yang sama seperti kecapi lainnya. Alat musik yang awalnya berasal dari Tiongkok dan bernama ghuzeng ini akhirnya telah berkembang di Nusantara.
Dilansir dari jakarta-tourism.go.id , alat musik kecapi bisa ditemukan di wilayah timur dan wilayah barat Indonesia. Maka dari itu setiap darah memiliki cerita tentang asal muasal kecapi masing-masing.
Jika kita membahas tentang komunikasi lintas budaya, inti dari pernyataan tersebut adalah konsep 'Budaya'. Secara resmi, budaya dapat didefinisikan sebagai suatu sistem pengetahuan, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, pengalaman, agama, waktu, peran, relasi spasial, konsep alam semesta, objek-objek materi, dan kepemilikan yang diteruskan dari satu generasi ke generasi lainnya oleh upaya individu dan kelompok (Mulyana, 1996).
Latar alat musik kecapi memiliki berbagai fungsi, yang mencakup aspek-aspek ritual, sosial, dan budaya. Dalam konteks ritual, musik kecapi sering digunakan sebagai bagian dari upacara keagamaan atau ritual spiritual, mengekspresikan aspek pemujaan dan keagamaan dalam kebudayaan tertentu.
Sedangkan di sisi sosial, musik kecapi berperan sebagai alat hiburan dalam berbagai acara sosial, seperti perayaan, pesta, dan pertemuan masyarakat, memberikan pengalaman musik yang menghibur bagi kumpulan orang.
Selain itu, musik kecapi juga berfungsi sebagai alat untuk memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat, memungkinkan anggota masyarakat merasakan rasa persatuan dan keterlibatan melalui partisipasi dalam pertunjukan musik atau kegiatan musik bersama.
Nah yang terakhir dalam konteks budaya, di konteks ini alat musik kecapi berkontribusi pada pelestarian warisan budaya dengan menjadi bagian integral dari tradisi musik lokal. Pemeliharaan dan pembelajaran tentang alat musik ini membantu menjaga akar budaya dan mewariskannya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Melalui gaya permainan, lagu, dan pola melodi, musik kecapi juga berfungsi sebagai medium ekspresi identitas budaya, mencerminkan karakteristik unik dari suatu budaya atau kelompok etnis. Penting untuk dicatat bahwa fungsi-fungsi ini dapat berubah sesuai dengan konteks budaya dan penggunaan musik kecapi dalam masyarakat tertentu.
Jika kita melihat relevanasi yang terdapat dalam dua hal ini adalah tentang musik. Musik bisa mejadi sebuah jembatan untuk anak muda atau orang-orang di zaman sekarang dengan orang-orang terdahulu yang masih aktif di dunia seni guna untuk melestarikan budaya yang mereka pegang, salah satu contohnya adalah alat musik tradisional kecapi ini.
Mereka ataupun mungkin kita bisa memadukan cara kerja alat musik tradisional ini dengan hal-hal yang sedang ramai sekarang, dalam konteks ini hal yang kita maksud adalah musik. Selama proses itu terjadi akan terdapat banyak sekali proses pertukaran budaya yang terjadi dalam kegiatan komunikasi.
