Selama ini, kacamata (goggles) VR hanya boleh digunakan untuk orang dewasa. Anak usia 12 tahun kebawah dilarang menggunakannya karena bisa mengganggu perkembangan mata. Pada tahun 2018 mendatang, di Jepang akan dikembangkan kacamata VR yang bisa dipakai oleh anak-anak. Kacamata ini tidak akan menyajikan gambar 3 dimensi seperti layaknya kacamata VR, sehingga diharapkan tidak akan mengganggu perkembangan mata anak.
Sekarang sudah ada beberapa fasilitas anak yang bertema VR/AR di Jepang. Salah satunya bernama Little Planet yang berlokasi di Tachikawa,Tokyo.Â
Di taman ini, anak bisa bermain pasir dan misalnya dia membuat gunung-gunungan dari pasir maka kamera dan proyektor yang dipasang di atas bisa memindainya kemudian jika si anak melubangi puncak gunung-gunungan itu maka proyektor kemudian akan menayangkan gambar lava yang mengalir, sehingga kelihatannya seperti gunung yang sedang mengalirkan lava. Jika anak mengeruk pasir, maka proyektor akan menayangkan gambar sungai yang mengalir.Â
Jika dia membentuk gundukan, maka gambar pepohonan akan ditayangkan. Dengan demikian, anak bisa belajar geografi mengenai rupa bumi/daratan sambil bermain. Selain itu, ada beberapa permainan lain yang digemari anak, misalnya mengecat tembok, lalu ada permainan sumo dengan karakter yang terbuat dari kertas, yang tentunya dipadukan dengan teknologi VR/AR.Â
Fasilitas seperti ini akan terus dibangun mulai tahun 2018 yang akan datang. Diperkirakan ada lebih dari 200 fasilitas yang akan dibangun di seantero Jepang.Â
Untuk game, perusahaan seperti wonderleague juga sudah merilis beberapa game dengan teknologi VR/AR. Bahkan di Odaiba, ada wahana Rumah Hantu yang menggunakan teknologi VR.
Nampaknya di tahun 2018, dunia VR/AR/MR akan semakin marak dan kita akan bisa melihat munculnya beberapa fasilitas/permainan lainnya yang menggunakan teknologi ini.Â
Siapa tahu juga, mulai tahun depan, teknologi AR/VR/MR ini bisa dinikmati bersama oleh keluarga dirumah. Sehingga misalnya, kalau waktu weekend hujan turun, maka keluarga tidak perlu bete karena tidak bisa keluar rumah. Mereka bisa melakukan "tamasya" virtual misalnya ke kebun binatang, arena permainan, bahkan ke luar negeri !
Flip phone (clamshell phone) adalah telepon lipat yang sempat populer di era GSM. NEC adalah produsen yang pertama kali menciptakan telepon lipat pada tahun 1991. Sayangnya mereka tidak/belum sempat mematenkannya.
Tahun-tahun berikutnya, Jepang pulalah yang pertama kali di dunia menanam kamera di telepon genggam, bahkan menghubungkannya juga ke internet. Hal seperti ini, sekarang merupakan sesuatu yang umum dan tidak aneh lagi.