Mohon tunggu...
Amakusa Shiro
Amakusa Shiro Mohon Tunggu... Engineer -

A masterless Samurai

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

"Tokyo Tower", dari Rongsokan Tank Menjadi Simbol Era Analog

12 November 2017   13:41 Diperbarui: 12 November 2017   17:25 3747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tokyo Tower dari Gedung St.Luke Garden di Akashicho (Dokumentasi Pribadi)

Walaupun Tokyo sudah mempunyai menara baru yang lebih tinggi, namun dengan pesona keindahan Tokyo Tower yang klasik dengan bentuk dan dua warnanya yang khas, menyebabkan tidak berkurangnya jumlah wisatawan baik domestik maupun internasional untuk berkunjung. Di samping keindahannya, pengalaman untuk bernostalgia akan masa kebangkitan ekonomi Jepang yang telah lewat di periode showa yang bisa didapat disini, juga menjadi daya tarik tersendiri.

Namun di samping itu semua, ada dua alasan yang mungkin menjadi sebab tidak berkurangnya daya tarik Tokyo Tower hingga saat ini. Pertama, letak Tokyo Tower yang berada di tengah-tengah Tokyo (di Yamate area) menjadikannya mudah diakses dari berbagai arah. Otomatis, karena terletak di tengah, maka ragam pemandangan disekeliling yang bisa disaksikan dari dek observasinya juga menarik. 

Kedua, ditetapkannya Tokyo Tower sebagai Tangible Culture Property kota Tokyo juga menjadi magnet bagi wisatawan baik domestik maupun internasional untuk berkunjung. Menurut catatan statistik , sudah ada lebih dari 100 juta orang mengunjungi menara ini sampai tahun 2013. Sebagai tambahan, di tahun 2020 mendatang Tokyo Tower akan menjadi saksi sejarah kedua kalinya untuk event Olympiade musim panas, setelah Olympiade yang pertama kali diselenggarakan di Tokyo, yang juga menjadi Olimpiade pertama di Asia di tahun 1964 silam. 

Tokyo Tower dipandang dari Roppongi Hills (Dokumentasi Pribadi)
Tokyo Tower dipandang dari Roppongi Hills (Dokumentasi Pribadi)
Fasilitas dan Akses ke Lokasi

Tokyo Tower sekarang memiliki dua dek observasi , yang pertama di ketinggian 150m dan ada juga di ketinggian 250m. Presiden Indonesia pertama Bapak Ir. Sukarno juga pernah mengunjungi dek observasi ini. 

Ada dua cara untuk sampai ke dek observasinya. Bisa naik elevator sampai ke dek observasi 150m, atau bagi anda yang suka ber-olah raga dan menyukai tantangan, anda bisa menaiki tangga dengan jumlah tangga kurang lebih 600 buah. Dengan cara menaiki tangga, setelah sampai di dek observasi di atas anda juga bisa mendapat sertifikat eksklusif untuk kenang-kenangan yang isinya menandakan bahwa anda telah menggunakan tangga untuk sampai ke dek observasi. 

Biaya untuk naik ke dek observasi 150m adalah 900 yen, dan bila anda tertarik untuk naik ke dek yang ketinggiannya 250m anda harus menambah 700 yen. Karcis terusan untuk naik ke dek observasi 150m, 250m dan juga masuk ke wahana One Piece Park yang ada di lantai bawah, harganya adalah 2900 yen. 

Tokyo Tower dari Gedung St.Luke Garden di Akashicho (Dokumentasi Pribadi)
Tokyo Tower dari Gedung St.Luke Garden di Akashicho (Dokumentasi Pribadi)
Akses ke Tokyo Tower dengan Subway ada 4 cara. Akses yang terdekat bisa dari stasiun Akabanebashi (Subway Oedo Line), stasiun Kamiyacho (Subway Hibiya Line) atau stasiun Onarimon (Subway Mita Line). Untuk akses yang agak jauh bisa dari stasiun Daimon (Subway Asakusa Line/Oedo Line). Untuk akses selain subway, bisa melalui stasiun Hamamatsu Cho yang berada di jalur JR Line.

Saya merekomendasikan untuk rute kedatangan dari stasiun Kamiyacho (Subway Hibiya Line), lalu menuju Tokyo Tower melalui Tanjakan Nagai (nagaizaka) yang bersejarah. Selain tanjakan yang bersejarah, di rute ini ada satu spot foto yang bagus di simpang jalan sebelum menaiki tanjakan nagaizaka. Dari spot ini kita bisa melihat Tokyo Tower seperti berdiri di atas bukit kecil. 

Kemudian untuk jalan pulangnya, bisa melalui Stasiun Daimon. Di perjalanan pulang anda akan melewati ke Kuil Zoujouji. Dan jangan lupa untuk mampir ke kuil ini juga, karena kuil ini adalah salah satu tempat yang penting dan bersejarah sebagai makam keluarga Shogun Tokugawa. Di dalam komplek Kuil Zoujouji ini juga merupakan spot menarik untuk memfoto Tokyo Tower, karena anda bisa mengabadikan foto kuil ini dengan berlatar belakang Tokyo Tower.

Dua simbol Tokyo, yaitu Hato Bus dan Tokyo Tower (Dokumentasi Pribadi)
Dua simbol Tokyo, yaitu Hato Bus dan Tokyo Tower (Dokumentasi Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun