Mohon tunggu...
Amakusa Shiro
Amakusa Shiro Mohon Tunggu... Engineer -

A masterless Samurai

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

iPhone Baru, Sekadar Mainan Animoji atau Masa Depan Smartphone?

14 September 2017   10:19 Diperbarui: 14 September 2017   20:48 5499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
A11 Bionic Chip (www.theverge.com)

Apple akhirnya merilis beberapa produk anyar termasuk iPhone pada acara yang dilaksanakan di kampus barunya di Cupertino, California tanggal 12 September kemarin.

Acara di laksanakan di salah satu bangunan di dalam komplek yang bernama Steve Jobs Theater, nama yang dipakai untuk mengenang salah satu pendiri Apple yang legendaris.

Di awal acara, CEO Apple Tim Cook menceritakan tentang Jobs, bagaimana spirit dan filosofinya masih kuat menginspirasi semua orang di Apple dan masih menjadi DNA nya Apple sampai sekarang. Acara dimulai dengan mengumumkan produk Apple Watch, kemudian Apple TV sebelum mengumumkan tentang penerus iPhone 7 yaitu iPhone 8 dan iPhone 8 Plus.

One more thing... (www.theverge.com)
One more thing... (www.theverge.com)
Kemudian setelah presentasi tentang iPhone 8, layar berganti dengan hanya background hitam bertuliskan "One more thing..." (satu lagi) muncul. Frasa ini pertama kali digunakan oleh Jobs, dan selalu dia gunakan untuk mengumumkan sesuatu yang "mengejutkan" dalam tiap acara presentasi Apple merilis produk barunya.

Setelah itu, di layar background muncul produk iPhone X (ten) yang merupakan produk flagship Apple dan merupakan kasta teratas dari semua produk iPhone yang ada.

Saat ini sudah banyak beredar perbandingan dari iPhone terbaru Apple dengan produk smartphone terbaru berbasis Android dari Samsung. Saya tidak akan membahas mengenai perbandingan misalnya, mana yang lebih unggul, di tulisan ini. Pembaca yang berminat bisa menyimak perbedaannya dengan lebih lengkap disini.

Berbagai jenis iPhone (yoyakuget.com)
Berbagai jenis iPhone (yoyakuget.com)
Perjalanan iPhone

Saya sudah menuliskan mengenai perjalanan Apple di sini. Sekarang saya akan membahas perjalanan iPhone.

iPhone pertama kali diluncurkan ke pasar Amerika pada bulan Juni 2007, setelah di awal tahun yang sama rilis produknya diumumkan pada acara Macworld 2007 di San Francisco.

Kemudian iPhone yang bisa dioperasikan pada jaringan 3G, dirilis pada bulan Juli 2008 dengan nama iPhone 3G.

Setahun setelah itu, pada bulan Juni 2009, Apple merilis iPhone 3GS yang performanya 2 kali lebih baik dari produk terdahulu. Kemudian pada Juni 2010, Apple merilis iPhone 4.

Siri pertama kali ditanamkan di produk iPhone4S yang dirilis pada bulan Oktober 2011, sebagai produk penyempurnaan dari iPhone 4. Di tahun berikutnya pada bulan September 2012, Apple merilis iPhone 5 yang mempunyai layar lebih lebar dari produk2 iPhone sebelumnya.

Produk iPhone dengan kemampuan fingerprint sensor (TouchID) disematkan pada iPhone 5s yang diluncurkan pada September 2013. Di saat yang sama, Apple merilis produk dengan harga lebih "murah" dengan casing dari bahan plastik dengan berbagai macam warna yang diberi nama iPhone 5c.

Pada bulan September 2014, Apple meluncurkan iPhone 6 dengan layar lebar 4.7 inch. Layar lebih lebar lagi juga diluncurkan bersamaan, dengan nama iPhone 6plus. Produk Apple yang dilengkapi dengan pressure sensor(3D Touch) dirilis pada bulan September 2015 dengan nama iPhone 6s.

Apple kembali merilis produk kelas "ekonomis" pada bulan Maret 2016 dengan nama iPhone SE. Kemudian 6 bulan setelahnya, yaitu bulan September 2016, Apple merilis iPhone 7/7 Plus yang menghilangkan port untuk headphone 3.5m dan menyatukan dengan port untuk lightning, yang biasa digunakan untuk mengisi daya baterai.

Dan kemarin pada tanggal 12 September 2017, Apple merilis produk barunya yaitu iPhone 8/8 Plus dan iPhone X.

Merupakan suatu hal yang menarik untuk mencermati perkembangan iPhone dari saat pertama kali diluncurkan sampai dengan kemarin, saat peluncuran produk terbarunya. 

Gordon Moore, yang merupakan co-founder dari perusahaan raksasa mikroprosesor Intel, menyatakan bahwa kerapatan komponen dari IC (Integrated Circuit), yang merupakan motor penggerak dari komputer, akan mengalami kenaikan 2 kali lipat dalam setahun. Kita mengenalnya sebagai Hukum Moore (Moore's Law).

Artinya adalah, kemampuan dari komputer (atau secara umum gawai yang mempunyai prosesor) akan berlipat dalam waktu hanya setahun.

Saya tidak akan membahas apakah perjalanan iPhone dari saat peluncuran pertamanya di tahun 2007 sampai sekarang, sudah memenuhi Hukum Moore atau belum (atau malah kurang ?), karena parameter pembandingnya akan banyak sekali (disamping subjektifitas pendapat).

Tapi yang pasti, kemampuan iPhone 6 kurang lebih sejuta kali lebih unggul dibandingkan dengan IBM komputer di tahun 1975. Apalagi jika dilihat ukurannya, dimana iPhone sudah bisa masuk kantong (saku), sedangkan IBM komputer saat itu besarnya hampir membuat penuh satu ruangan (walaupun komputer sekarang sudah ada yang bisa masuk saku celana). 

Dari segi harga, juga lebih murah. Dimana iPhone pertama dijual mulai dari harga $599 (yang kemudian diturunkan harganya menjadi $399), sementara komputer paling "canggih" di saat yang sama dijual dengan harga sekitar $1000 sampai $4000.

Apa saja feature unggulan iPhone terbaru ?

Saya akan menyoroti 3 hal (fitur/komponen) unggulan dalam produk terbaru iPhone yaitu FaceID, A11 Bionic Chip dan kemampuan kamera.

Ilustrasi FaceID (www.theverge.com)
Ilustrasi FaceID (www.theverge.com)
  • Face ID

Apple mengimplementasikan teknologi FaceID sebagai ganti dari TouchID pada produk iPhone X (TouchID masih dipakai pada produk iPhone 8/8Plus).

Cara kerjanya simpel. User hanya perlu untuk melihat iPhone yang terkunci (locked) dengan mata terbuka dan beberapa saat kemudian iPhone bisa unlock dan digunakan. Namun teknologi yang bisa mewujudkan ini tidak sesimpel cara kerjanya.

Supaya FaceID bisa bekerja maksimal dan tentunya untuk menjamin keamanan dari pengguna, maka Apple berusaha untuk menambah beberapa sensor agar bisa memindai wajah pengguna dalam suasana terang maupun gelap. Bahkan FaceID juga mempunyai kemampuan untuk memindai orang yang sama namun misalnya dengan tambahan kumis, dengan atau tanpa make up, dengan kaca mata, topi dan lain2. 

Semuanya ini bisa diwujudkan karena prosesor yang baru mempunyai kemampuan machine learning yang handal. Bahkan, sistem bisa untuk mencegah niat jahat, misalnya ada yang ingin menggunakan foto wajah sebagai pengganti wajah asli untuk mengelabui sistem.

Untuk itu, Apple merancang sistem yang bernama TrueDepth Camera. Dalam sistem ini, Apple menambah jumlah sensornya dengan infrared camera, flood illuminator, dot projector dan ambient light sensor. Semua sensor ini bersinergi untuk memindai bentuk wajah pengguna dan melakukan 3D mapping, lalu memproses semuanya itu dengan neural engine yang ada pada prosesor A11 Bionic Chip nya yang baru secara lokal (proses tidak membutuhkan akses ke server melalui koneksi internet).

Walaupun ada sedikit kendala teknis pada saat demo feature ini pada acara peluncurannya, namun Apple mengklaim bahwa tingkat kesalahan pemindaian hanya 1 kali dalam setiap 1 juta kali pemindaian.

A11 Bionic Chip (www.theverge.com)
A11 Bionic Chip (www.theverge.com)
  • A11 Bionic Chip

Dulu ada film seri yang bertema wanita ampuh Bionic Woman yang merupakan serial TV spin-off dari The Six Million Dollar Man.

Entah mengapa Apple menamai chipnya "Bionic". Mungkin hanya marketing jargon. Namun faktanya, chip ini banyak membantu untuk mempercepat proses image recognition, yang termasuk juga di dalamnya biometrics.

Chip nya adalah 64 bit dengan 6-core prosesor, 2 performance cores dan 4 high-efficiency cores. Apple mengklaim bahwa ini adalah chip yang paling powerful dan paling pintar yang ditanam dalam smartphone saat ini.

Dengan 4.3 bilyun transistor yang tertanam beserta 2 performance cores, membuat chip ini lebih cepat 25% dibanding Chip A10 pendahulunya. Juga dengan menanam performance controller generasi ke 2, maka proses multithread (beberapa proses yang terpisah namun dapat dijalankan serentak dengan resource yang sama)  bisa lebih cepat 70% dari pendahulunya.

Chip ini juga memperkenalkan GPU (Graphic Processing Unit) pertama buatan Apple yang mempunyai kemampuan proses 30% lebih cepat namun dengan konsumsi energi setengah dari yang dibutuhkan oleh chip A10. Dengan kemampuan ini maka performa dari 3D game maupun aplikasi yang membutuhkan fitur AR (Augmented Reality) bisa menjadi lebih baik.

A11 juga mempunyai ISP (Image Signal Processor) yang membuat performa kamera lebih baik, antara lain kemampuan untuk fokus cepat dalam kondisi minim cahaya/sinar dan kemampuan reduksi noise yang prima.

Untuk performa video, Chip ini juga menanam video encoder buatan Apple yang mempunyai kemampuan untuk memproses frame rates lebih cepat dan juga kemampuan yang mumpuni  untuk analisa gambar dan video secara real-time.

Di dalamnya juga ada neural engine untuk membantu proses FaceID. Lalu prosesor ini juga mendukung algoritma untuk machine learning. Kemampuan Chip bisa memproses 600 bilion operasi per detik.

Mungkin vendor lain seperti Qualcom dan Samsung, juga sudah membuat prosesor dengan konsumsi energi seminimal mungkin. Apple mempunyai catatan yang tidak begitu bagus dalam hal performa baterai di produk sebelumnya, dimana pada iPhone 7 terasa boros.

Karena itu, publik akan memberi pehatian khusus pada performa iPhone yang baru dalam hal konsumsi energi. Performa baterai dengan Chip terbarunya A11 merupakan sesuatu hal yang tidak bisa dilewatkan. Kita akan tahu akan perkembangan hal ini setelah produknya dirilis kepasar November nanti.

Fitur Kamera (www.theverge.com)
Fitur Kamera (www.theverge.com)
  • Kemampuan kamera

Resolusi kamera dan aperture lensa nya memang tidak banyak berubah dibanding dengan iPhone terdahulu. Catatan kecil bisa diberikan untuk lensa pada iPhone X untuk telefoto, yang mempunyai apertur 2.4. Ini bisa memberikan efek blur dan kemampuan kamera di lingkungan dengan cahaya minim lebih baik.

Namun, melalui prosesor yang ditanam antara lain dengan ISP, membuat performa kamera menjadi lebih baik. Antara lain kemampuan untuk fokus pada keadaan cahaya/sinar yang rendah (redup), lalu kemampuan dynamic range (tampilan mulai dari bayangan yang gelap dan sinar yang terang) dan sharpness (ketajaman gambar) yang meningkat.

Bagi yang mepunyai hobi videografi, iPhone baru sangat menggoda karena mampu merekam video 4K dengan 60fps (frame per second) maupun video Full HD (1080p) dengan kemampuan slow motion 240fps.

Fitur yang paling menarik adalah Portrait Lighting untuk kamera depan dan belakang. Untuk kamera yang disematkan di depan, maka kamera menggunakan 3D mapping untuk memindai wajah dalam segala situasi cahaya kemudian menyesuaikan tone agar tampilan hasil foto di display bisa maksimal sesuai dengan kekuatan sinar secara real-time dengan bantuan machine learning. Terlebih, kita bisa mengubah efek pencahayaan tersebut setelah kita memotret.

Ini bukan seperti menambah "filter" untuk memperbaiki tampilan gambar, melainkan seperti "menambah sinar" pada lokasi dimana foto diambil.

Sebagai penggemar fotografi, saya melihat contoh2 gambar yang diambil dengan iPhone baru, terutama iPhone X sangat menggoda hati dan tampak ada perbaikan yang signifikan dari versi iPhone sebelumnya. Mungkin karena hasil jepretan dari iPhone terbaru ini sekarang hanya tersedia dari rilis resmi Apple, jadi ada kemungkinan mereka memang menampilkan gambar yang bagus.

Produk iPhone terbaru resminya akan dirilis ke pasar mulai November nanti. Jadi saya harus bersabar sedikit untuk bisa melihat hasil foto yang sebenarnya dari iPhone kira2 2 bulan kedepan.

Layakkah produk iPhone terbaru untuk dimiliki ?

Saham Apple mengalami penurunan sebesar 0.6% saat mereka mengumumkan produk barunya tanggal 12 September lalu.

Mungkin karena harapan pasar akan fitur atau kemampuan produk barunya kurang membuat "kejutan". Sebab, semua yang dipaparkan dalam presentasi sebenarnya sudah "bocor" dan diketahui oleh masyarakat jauh sebelum presentasi dilakukan melalui berbagai sumber di internet. Padahal Apple sudah merekrut mantan anggota Badan Sekuriti Nasional (NSA) untuk menjaga kerahasiaan informasi mengenai produk barunya.

Apple memang berusaha untuk mengoptimalkan sisi hardware selaras dengan software yang disematkan dari setiap produknya. Kali ini kita bisa melihat bahwa untuk menaikkan performa kameranya, maka Apple menambah jumlah sensor di depan kamera. Prosesor untuk memproses gambar juga ditambah, seperti ISP dan untuk pertama kali Apple mendesign GPU-nya sendiri.

Namun sayangnya, produk barunya hanya terasa sebagai lanjutan dari proses/rentetan roadmap yang statis, yaitu penambahan ataupun perbaikan dari fitur2 yang sudah ada sebelumnya.

Secara keseluruhan, layar AMOLED, wireless (inductive) charging dan sebagainya bukan merupakan hal yang baru. Saingan Apple yaitu Samsung, sudah mengusung teknologi yang sama sebelumnya. 

Fitur2 pada smartphone mungkin sudah memasuki fase jenuh, karena para pemain di pasar smartphone juga berlomba2 untuk menyajikan fitur unggulannya masing2. Sehingga sekarang, terasa tidak ada fitur yang memang merupakan suatu gebrakan baru, namun hanya pengulangan dengan sedikit penyempurnaan dan pembaharuan.

Mungkin masyarakat juga sudah bosan dengan "perang" fitur antara para produsen smartphone. Karena tidak semuanya dari kita (calon pembeli) akan menggunakan dan mendapat manfaat dari fitur2 baru tersebut. 

Akan lebih baik jika produsen smartphone melihat dunia nyata, untuk menangkap bagaimana sebenarnya "fitur yang benar2 diinginkan" oleh masyarakat banyak dan mewujudkannya. Produk2 smartphone yang ada sekarang, memang menyenangkan dan asyik untuk dipakai. Namun yang masyarakat tunggu sebenarnya adalah produk yang benar2 bisa "merubah" cara hidup kita ke arah yang lebih baik.

Untuk produk2 baru Apple, kita mungkin bisa maklum dengan pencapaian yang kurang dirasa ada gebrakannya. Ini disebabkan karena pimpinan tertinggi Apple sekarang adalah seorang ahli dalam operasional perusahaan, bukan seorang visioner seperti Steve Jobs, pendahulunya. Atau kita juga bisa menghibur diri dengan mengatakan bahwa Apple mungkin sedang menunggu rilis teknologi pendukung, sebelum dapat melakukan gebrakan pembaharuan seperti saat iPhone dirilis pertama kali. Salah satu teknologi pendukung itu misalnya teknologi 5G, yang sekarang infrastukturnya sedang dipersiapkan.

iPhone X (www.apple.com)
iPhone X (www.apple.com)
Produk baru Apple sudah mendapat respon yang positif dari kalangan selebritis, contohnya Paris Hilton yang mengatakan bahwa "iPhone X is hot".

Apple sudah mempunyai brand image yang bagus dan para penggemar Apple tentunya juga tidak akan melewatkan kesempatan untuk memiliki produk Apple terbaru ini. Terlebih, iPhone X yang merupakan terobosan dengan beberapa fitur baru seperti penghilangan tombol "home", layar penuh, dan lainnya yang menandakan bahwa produk ini yang seperti mempunyai jalur "khusus" yang lain di bandingkan dengan produk iPhone (reguler) 8/8 Plus.

Fitur Animoji dari iOS 11 bisa menciptakan animasi dari emoji, yang menggabungkan teknologi FaceID untuk memindai wajah untuk menghasilkan animasi 3D emoji sesuai dengan ekspresi wajah pengguna. Animasi ini kemudian bisa dikirimkan kepada pengguna lain. Tentunya fitur ini menarik bagi pengguna yang suka bermain2, terutama bagi generasi millenial dan penggiat medsos. Dan Apple tampaknya tidak lupa untuk memberikan "hiburan" bagi segmen pengguna ini.

Penjualan produk iPhone mencakup 50% dari total penjualan Apple. Sehingga produk iPhone bisa dikatakan sebagai produk utama yang menopang keberadaan Apple. Mereka mempunyai team marketing yang handal, sehingga yang pasti seperti kita sudah lihat para produk2 iPhone sebelumnya, mereka pasti punya strategi pemasaran yang bagus untuk memasarkan produk barunya. 

Kita juga bisa lihat nanti, seperti juga yang sudah2, berapa banyak orang2 yang "rela" menunggu bahkan bermalam untuk sekedar bisa membeli produk iPhone terbaru pada saat penjualan pertama produk mereka.

Lalu, saya sendiri bagaimana ?

Tim Cook berkata dalam pengenalan iPhone X, bahwa ini adalah "The future of the smartphone."

Pengen sih merasakan bagaimana "The future of the smartphone" itu. Tapiiii, dompet saya masih belum mampu (atau lebih tepatnya susah untuk diajak kompromi) untuk membeli produk iPhone.

Boro2 yang baru, yang lawas aja saya nggak punya :P

Untuk merasakan bagaimana "The future...." itu, saya lebih memilih menikmati lagunya RHYMESTER yang berjudul Future Is Born feat. mabanua. 

Gratis sih soalnya  :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun