Mohon tunggu...
Amakusa Shiro
Amakusa Shiro Mohon Tunggu... Engineer -

A masterless Samurai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Makna Bulan Agustus bagi Indonesia dan Jepang

13 Agustus 2017   19:34 Diperbarui: 14 Agustus 2017   01:36 2951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah banyak hal yang kita ketahui tentang penyerbuan ini, baik dari film layar lebar, berita di televisi maupun media yang lain. Kode yang dipakai untuk penyerangan termasuk unik dengan bunyi "Niitakayamanobore1208" yang kalau diartikan berarti naik ke gunung Niitaka tanggal 8 Desember jam 00:00 waktu Jepang. Gunung Niitaka sendiri adalah nama gunung di Taiwan, dimana Taiwan termasuk daerah yang diduduki Jepang saat itu. Tinggi Gunung Niitaka lebih tinggi kurang lebih 200 meter dari Gunung Fuji.

Walaupun kekuatan Amerika di Pearl Harbor jauh lebih unggul dari Jepang, namun serangan yang tiba-tiba ini membuat Amerika tidak berkutik dan menyebabkan Amerika banyak kehilangan, baik korban manusia maupun kerusakan peralatan perangnya.

Reishikikanjousentouki 11 gata, a.k.a Zero Fighter (dokumentasi pribadi)
Reishikikanjousentouki 11 gata, a.k.a Zero Fighter (dokumentasi pribadi)
Pada masa ini Jepang mempunyai pasukan militer yang kuat, baik angkatan darat, maupun angkatan laut. Sebagai catatan, tidak ada angkatan udara di Jepang saat itu karena masing2 angkatan darat maupun laut mempunyai unit angkatan udara sendiri. 

Yamamoto Isoroku adalah Panglima angkatan laut Jepang yang terkenal, dan dikatakan sebagai orang yang membuat ide tentang penyerangan Pearl Harbor. Di Angkatan Darat, kita mengenal Toujou Hideki, militer yang pernah juga menjabat sebagai Perdana Menteri, yang kemudian dijatuhi hukuman gantung dalam pengadilan militer internasional di Tokyo tahun 1946 bersama dengan 7 orang lain sebagai penjahat perang.

Selama masa ini kita juga tahu tentang aksi pasukan berani mati Jepang yang bernama "tokkoutai", yang beraksi dengan menabrakkan pesawat terbangnya ke kapal musuh. Umumnya pasukan berani mati beranggotakan pemuda2 yang rela untuk mati demi negara dan demi kaisar Jepang. Banyak film dan novel serta buku2 nonfiksi yang diterbitkan dengan mengambil topik mengenai pemuda2 "berani mati" ini.

Kita juga pernah mendengar atau membaca cerita seram tentang pembuatan senjata biologi pemusnah dan percobaan kedokteran yang keji, yang dilakukan oleh militer Jepang yang bernama Unit 731. Selain itu, banyak juga cerita tentang pembuatan alat2 perang yang mengerahkan atau melibatkan anak-anak sekolah, dimana banyak dari antara mereka dipekerjakan di pabrik2 militer.

Di Indonesia, masa2 sebelum tahun 1945 adalah masa perjuangan menumpas penjajah dalam rangka menegakkan negara yang merdeka dan berdaulat penuh. Perjuangan kemerdekaan ini adalah jalan yang terjal dan panjang, dimulai dari masa penjajahan Belanda, Inggris dan kemudian terakhir pendudukan Jepang. 

Jepang pada saat2 terakhir pendudukannya banyak membantu Indonesia, terutama dalam upaya proklamasi kemerdekaan. Misalnya kita mengenal Laksamana Maeda, yang menyediakan rumahnya untuk rapat perumusan naskah proklamasi.

Agustus 1945

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus tahun 1945, yang dibacakan oleh Bpk.Ir.Soekarno dengan didampingi oleh Bpk.Drs.Mohammad Hatta bertempat di Jalan Pegangsaan Timur No.56. Proklamasi ini merupakan titik puncak perjuangan kita dan merupakan awal lahirnya Negara dan Bangsa Indonesia yang berdaulat penuh. Kekuasaan kemudian berpindah dari para penjajah atau pemerintah kolonial kepada nasional.

Presiden Soekarno di Relief Sejarah Indonesia Taman Monas (dokumentasi pribadi)
Presiden Soekarno di Relief Sejarah Indonesia Taman Monas (dokumentasi pribadi)
Dua hari sebelumnya di Jepang, pada tanggal 15 Agustus jam 12 siang ada siaran Gyokuon Housou di Radio NHK, yaitu siaran yang menggunakan suara Kaisar. Di dalam siaran itu Kaisar mengumumkan kepada rakyatnya, bahwa Jepang telah menerima hasil dari Deklarasi Postdam tanpa syarat, yang otomatis merupakan pernyataan bertekuk lututnya Jepang terhadap Amerika dan sekutunya.

Suara Kaisar yang disiarkan pada saat itu, direkam sehari sebelumnya. Di tanggal 14 Agustus, Kaisar Jepang membaca surat/dokumen resmi yang bernama "shuusen no shousho" dan direkam dalam dua piringan hitam. Waktu itu, satu keping piringan hitam hanya mampu merekam suara sepanjang 3 menit. Karena panjang pidato Kaisar adalah 5 menit, maka dibutuhkan dua piringan hitam. Pemutar piringan hitam yang digunakan adalah merek Denon, merek yang masih ada sampai sekarang.

Ada bagian yang menarik dari pidato Kaisar ini. Bagian ini juga sering dipakai sebagai cuplikan yang digunakan di berita radio/televisi waktu mereka menyiarkan berita mengenai Gyokuon Housou. Menurut saya, cuplikan dari pidato ini bisa memberi gambaran akan spirit dari orang Jepang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun