Mohon tunggu...
Amakusa Shiro
Amakusa Shiro Mohon Tunggu... Engineer -

A masterless Samurai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari ini, 17 Juli adalah Hari Laut di Jepang

17 Juli 2017   08:40 Diperbarui: 17 Juli 2017   09:09 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa yang berhubungan dengan laut memang sedang menjadi topik pembicaraan yang hangat .

Di Indonesia, ada berita tentang protes penggantian nama laut dan ada juga isu tentang usaha penggeseran kursi menteri. Di Jepang sendiri, ada berita tentang pembukaan kembali pantai di daerah Minamisanriku untuk umum, setelah ditutup akibat bencana tsunami sejak tahun 2011 lalu.

Dan hari ini, tanggal 17 Juli adalah Hari Laut dan merupakan salah satu hari libur resmi nasional di Jepang. Menilik sejarahnya, ternyata dulunya Hari Laut mempunyai nama berbeda yaitu Hari Peringatan Kelautan dan tanggal peringatannya pun berbeda yaitu diperingati setiap tanggal 20 Juli.

Lalu, kenapa sekarang nama dan tanggal perayaannya berubah ?

Begini ceritanya.

Tanggal 20 Juli 1876 adalah hari kembalinya Kaisar Mutsuhito (Kaisar di jaman Meiji) melalui pelabuhan Yokohama dengan menaiki kapal Meijimaru setelah mengadakan kunjungan kerja mulai dari daerah Saitama, Ibaraki dan berakhir di daerah Tohoku (Aomori, Fukushima dan sekitarnya). Sebelum sampai tujuan akhirnya di Yokohama, rute yang dilalui kapal adalah bertolak dari Pelabuhan Aomori kemudian singgah di Hakodate. Saat itu berpergian dengan kapal laut merupakan hal yang belum populer mengingat resiko perjalanannya yang tinggi. Pada saat Kapal yang dinaiki Kaisar hendak merapat di Yokohama pun, keadaan laut juga sedang ganas dengan ombak yang besar, yang mengakibatkan beberapa penumpang kapal mabuk laut. Namun Kapal yang dinaiki Kaisar akhirnya dapat merapat dengan selamat dan kondisi kesehatan Kaisar juga baik saat itu. 

Untuk memperingati hal tersebut,tanggal 20 Juli ditetapkan sebagai Hari Peringatan Kelautan atas usulan dari Menteri Pos dan Telegram Murata Shozo di tahun 1941. Semenjak saat ini maka perjalanan dengan kapal laut mulai menarik minat masyarakat dan menjadi populer, karena mereka menyaksikan Kaisar-pun tidak ragu untuk melaksanakan perjalanan laut dan tiba di tempat tujuan dengan aman. 

Kemudian, berdasarkan peristiwa historis diatas dan atas usaha dari orang-orang yang berkutat dalam bidang kelautan, maka Hari Peringatan Kelautan ini kemudian bisa ditetapkan sebagai hari libur nasional mulai tahun 1996 berdasarkan undang-undang hari libur Jepang yang direvisi, dan namanya diubah menjadi Hari Laut. Dengan penetapan ini diharapkan agar masyarakat bersyukur akan berlimpahnya kekayaan laut yang bisa dinikmati dan juga harapan untuk kemakmuran Jepang sebagai negara maritim.

Semenjak tahun ini sampai dengan tahun 2002 setiap tahunnya, tanggal 20 Juli dirayakan sebagai Hari Laut.

Namun pada tahun 2003, ada keputusan tentang Sistem Happy Monday, yaitu keputusan tentang pemindahan sebagian hari libur nasional dari tanggal perayaan aslinya ke hari Senin di bulan yang sama. Tanggal 20 Juli adalah salah satu hari libur yang ikut dipindahkan. Mulai sa'at ini maka Hari Laut dirayakan di setiap hari Senin minggu ke-3 bulan Juli. 

Tujuan dari Happy Monday ini adalah untuk memperbanyak jumlah 3 hari libur berturutan, agar orang Jepang yang "maniak" bekerja bisa libur "panjang" . Tentunya diharapkan dengan adanya liburan "panjang" ini, maka mereka akan membelanjakan uang untuk sekedar makan atau jalan-jalan, yang diharapkan bisa merangsang aktivitas ekonomi.

Namun, saat ini ada beberapa usaha untuk mengembalikan tanggal Hari Laut ke tanggal asalnya, yaitu 20 Juli mengingat sejarah historisnya yang penting. Hal lain yang mendorong usaha ini adalah, untuk memperdalam pemahaman dan mengingatkan kembali masyarakat akan arti dan makna Hari Laut, karena sekarang tidak banyak orang Jepang yang tahu akan arti dari Hari Laut itu sendiri. Disamping itu, Jepang adalah satu-satunya negara di dunia yang menjadikan Hari Laut sebagai hari libur nasional.

Kembali tentang topik protes nama laut yang diganti di awal tulisan ini. Sebenarnya sebagai salah satu negara Maritim, saat ini Jepang juga sedang bersengketa tentang beberapa kepemilikan pulau. Diantaranya pulau Takeshima, dimana Korea juga mengklaim akan kepemilikannya. Lalu ada juga kepulauan Senkaku, dimana Jepang bersengketa dengan Tiongkok. Kemudian pulau-pulau yang disebut Hoppouryoudou di timur laut Hokkaido (tepatnya dekat semenanjung Nemuro), dimana Jepang masih bersengketa dengan Rusia tentang kepemilikannya.

Sebagai penutup, mungkin pembaca sudah tahu bahwa Kaisar Hirohito (Kaisar di jaman Showa) adalah ilmuwan handal dan disegani di bidang Biologi Kelautan. Dan bakat ini diturunkan juga pada putranya Kaisar Akihito (Kaisar yang sekarang di jaman Heisei) yang juga adalah seorang ilmuwan di bidang perikanan, khususnya ikan Goby. Bahkan ada Genus yang diklasifikasikan bernama Akihito untuk ikan Goby.

Sumber : Meiji Jingu  |   Japan Maritime PR Centre  |  Cabinet Office

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun