Mohon tunggu...
Danawiryya Silaksanti
Danawiryya Silaksanti Mohon Tunggu... Lainnya - transport, travel, writing

An ordinary person, who concern about the environmental sustainability, climate change, public transportation, sustainable transportation, and also like traveling, and suggest people to explore the beauty of Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pulau Kanawa, Keindahan di Ujung Barat Flores

14 Januari 2022   14:00 Diperbarui: 14 Januari 2022   14:09 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulau Kanawa  (dokumentasi pribadi)

Kepulauan Komodo...Hmmm...begitu indah alamnya...

Pada bulan Oktober 2012 saya berkesempatan menyambangi daerah di ujung barat Pulau Flores, NTT, tepatnya di kota Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat. Labuan Bajo bisa dikunjungi lewat laut dan udara, saat itu saya dan 2 orang teman dari Jakarta naik pesawat transit di Denpasar, lalu lanjut dgn pesawat yg lebih kecil menuju Bandara Komodo di Labuan Bajo. 

Saat tiba di Bandara Komodo, view di sekitar runway baguuss sekali, dgn perbukitan di laut dan gradasi warna laut yang begitu indahnya (biru tua, biru muda, tosca). Untuk tempat menginap, terpilihlah sebuah penginapan di Pulau Kanawa karena setelah browsing sebelumnya di Jakarta, saya sudah jatuh hati dgn indahnya tempat ini sehingga membuat saya ingin merasakan menjadi turis di pulau pribadi. 

Ya, memang Pulau Kanawa adalah pulau yg tdk berpenduduk sehingga hanya ada penginapan yg menawarkan sensasi resort dgn harga yang masih terjangkau, yaitu mulai 200 ribuan jg sdh bisa menginap di sini (untuk harga update silakan browsing dan kontak penginapannya langsung yaaa). 

Untuk tempat menginap pun, kita bisa memilih di bungalow dgn kamar mandi pribadi, bungalow dgn kamar mandi sharing, sampai menginap di tenda pun bisa !! Bahkan kalau membawa tenda sendiri, kita tinggal menyewa lahannya saja. Untuk keberangkatan dari Pelabuhan Labuan Bajo ke P. Kanawa, sudah disediakan kapal milik Kanawa, yang hanya sekali saja setiap harinya, yaitu setiap jam 12.00 WITA.

Kanawa adalah sebuah pulau kecil yang indah, di sekitar pantainya bisa langsung snorkeling, dan ada bukit juga di balik penginapannya. Bukit ini bisa didaki untuk melihat pemandangan sunset ataupun sunrise. Saat kita mendaki di sore hari, anginnya super kenceng, dan karena saat itu musim kemarau, jadi warna dominannya adalah kuning & cokelat. Ditambah lagi kesulitan mendaki karena ada beberapa titik yang curam dan tidak adanya pegangan sama sekali, jadi terpaksa hanya memegang rumput-rumput kering supaya tidak terpeleset.

Begitu sampai di puncak bukit, hanya bisa mengucap Subhanallah...indahnya...kita bisa melihat seluruh pemandangan laut dan pulau-pulau di sekitar Kanawa...ssooo beautiful :)

Untuk makan malam, kita hanya bisa memesan di cafenya Kanawa, mengingat tidak ada penduduk sehingga tidak ada warung yang menawarkan aneka macam jajanan. Dan karena pasokan listriknya dibatasi, pengelola hanya menyalakan listrik sekitar jam 18.00 sd 23.00 WITA. Jadi pada saat-saat tersebut kita harus segera mengecas segala macam gadget yang kita bawa.

Untuk trip keesokan harinya, kita bisa memilih trip ke P. Rinca atau P. Komodo. Kebetulan saat itu kami hanya bisa mengambil 1 trip karena waktu yang kami miliki juga terbatas. Jadi beruntunglah kami yang akhirnya bisa melakukan perjalanan ke P. Komodo,dengan beberapa agenda pemberhentian, yaitu Pink Beach, Manta Point dan Batu Bolong. Ketiga tempat ini kami datangi setelah mengunjungi P. Komodo terlebih dahulu. Tips perjalanan ke P. Komodo, sebaiknya jangan datang di saat musim angin barat karena saat itu angin kencang sekali dan ombaknya tinggi, tapi beruntunglah kami yg pada pagi itu angin sudah stabil setelah malam sebelumnya angin bertiup sangat kencang sehingga kami nyaris tidak bisa ke P. Komodo.

Untuk tracking di P. Komodo, kita bisa memilih short, medium, long, atau adventure track, tergantung kekuatan fisik dan waktu yang kita punya. Kebetulan kami saat itu memilih short track karena hari sudah siang dan kami masih ingin snorkeling di Pink Beach, Manta Point dan Batu Bolong. Setelah puas berfoto dengan komodo dan menikmati pemandangan di P. Komodo, kami segera bergegas menuju kapal dan makan siang di kapal, dan langsung menuju Pink Beach.

Pink Beach masih merupakan kawasan konservasi sehingga kapal tidak boleh terlalu dekat untuk membuang jangkar karena dikhawatirkan dapat merusak terumbu karangnya. Walhasil kami harus berenang sampai ke pantai, sekaligus snorkeling. Dan begitu sampai di pantai, memang butiran pasirnya berwarna pink muda, mungkin akibat pecahan karang berwarna merah di dalam laut dan akhirnya terbawa oleh ombak sampai ke pantai. 

Kabarnya di dunia ini hanya ada 7 tempat yang pantainya berpasir pink, dan beruntunglah salah satunya ada di Indonesia. Tak lama kami menghabiskan waktu di Pink Beach, dan langsung melanjutkan perjalanan ke pemberhentian berikutnya, Manta Point. Di Manta Point, kami kurang beruntung karena agak lama menunggu datangnya si ikan manta alias ikan pari besar. Begitu si Manta datang, kami langsung berenang ingin mengikuti dia, namun cepat sekali dia menghilang. Dan karena saat itu sudah menjelang sore, maka kapten kapal segera memerintahkan kami untuk segera naik kembali ke kapal.

dokpri
dokpri

Pemberhentian kami yang terakhir adalah Batu Bolong. Batu Bolong ini adalah batu karang yang menyembul di tengah lautan yang ada lubang besar di batunya, dan di situ merupakan titik penyelaman favorit para diver. Untung kami yang hanya bisa snorkeling ini sudah bisa melihat indahnya alam bawah laut Batu Bolong, karena terumbu karangnya pun hampir menyembul ke permukaan air padahal di situ perairan laut dalam.

Dan pemandangannya benar-benar indah...karang warna-warni, dengan biota yang entah apa namanya, pokoknya keliatan indah karena warnanya beraneka ragam. Sayang saat itu sudah sekitar jam 4 sore jadi arusnya kuat sekali, dan untuk menghindari ombak tinggi makanya kami hanya sebentar snorkelingnya, dan kita pun disuruh segera naik ke kapal untuk kembali ke Kanawa. Dengan hati yang sedih namun tetap senang sudah bisa menikmati sedikit keindahan bawah lautnya Kep. Komodo ini.

Hari ketiga, kami harus kembali ke Labuan Bajo karena sekitar jam 11 sudah harus naik pesawat untuk kembali ke Jakarta. Kapal ke Labuan Bajo sudah disediakan oleh Kanawa dan memang harga penginapan juga sudah termasuk dengan kapal yang mengantarkan kami dari Labuan Bajo ke Kanawa, dan sebaliknya. 

Setelah sarapan dan menyelesaikan administrasi, kami segera ke kapal dan akhirnya kapal mulai meninggalkan Kanawa pada pukul 08.00 WITA. Sedih bercampur puas rasanya bisa sedikit mencicipi keindahan yg telah diciptakan oleh Tuhan di bumi Indonesia, dan berharap suatu hari nanti bisa datang lagi ke Kanawa saat bukan musim kemarau, krn ingin melihat Kanawa di saat hijau. Sekitar jam 09.30 kapal kami pun bersandar di dermaga pelabuhan Labuan Bajo.

Namun, terbersit rasa sedih karena justru lebih banyak orang asing yang mengunjungi TN. Komodo,  padahal keindahan itu justru ada di negeri kita sendiri. Sayang kaaann....jadi, mari kita kunjungi tempat-tempat wisata di Nusantara

Saat berkunjung : 22-24 Oktober 2012

Info :

Angkutan umum Bandara-Pelabuhan bisa naik angkot : Rp.3000, ojek Rp. 5000 dan taksi Rp. 50.000. Kalo mau nginep di Labuan Bajo banyak hotel berbintang sampe penginapan backpackers jg ada. Lebih baik booking hotel sejak msh di kota asal krn hotel disana sering penuh, dan lebih baik dtg rombongan utk meringankan biaya sewa kapal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun