Mohon tunggu...
Agatha Danastri
Agatha Danastri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pecandu susu kacang kedelai || Pernah bercita-cita menjadi wartawan perang || Mahasiswi STF Driyarkara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Taruh Sampah Jadikan Berkah

23 Oktober 2014   20:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:59 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin, 20 Oktober 2014 lalu adalah hari bersejarah bagi bangsa Indonesia, karena telah dilantik pasangan pemimpin baru negri ini, Pak Joko Widodo dan Pak Jusuf Kalla. Pesta rakyat pun digelar di tengah kota, jajanan gratis di sepanjang area pesta rakyat adalah salah satu magnet agar seluruh rakyat tertarik untuk datang  dan menikmati pesta. Namun, apa yang terjadi setelah pesta itu usai? Kebahagiaan? Jelas. Sunggingan senyum setelah kenyang menyantap makanan gratis dan bercengkrama bersama keluarga atau sahabat? Tentu saja.

Namun, apa lagi yang ditinggalkan?

Jawabannya adalah SAMPAH. Ya, sampah. Euforia menyambut pemimpin baru dan tentu saja makanan gratis membuat banyak orang lupa, bahwa seharusnya, kebersihan tempat yang mereka jejaki itu tetap bersih. Namun apa yang terjadi adalah sebaliknya, sampah berserakan dimana-mana. Keindahan dan keelokan si ruang terbuka terbesar di ibukota pun terenggut begitu saja.

Jujur, saya miris melihat kondisi Monas sore itu. Begitu banyak sampah berserakan dan diperparah dengan melihat betapa warga dengan cueknya membuang sampah sembarangan. Sungguh pemandangan yang tidak menyenangkan. Beginikah seharusnya pesta?

Sore itu, saya bersama dengan teman-teman kampus  STF Driyarkara datang ke Monas bukan untuk bersenang-senang, apalagi makan bakso gratis. Kami bukan disambut oleh bakso gratis, tapi mangkuk gabus bekas bakso gratis yang berceceran dimana-mana. Kami datang untuk membantu membereskan permasalahan sampah-sampah itu. Kami mengerahkan seluruh tenaga untuk memunguti sampah-sampah di Monas, at least, kami mengurangi jumlah sampah yang ada. Dengan berbekal dua buah tong sampah besar dan berkilo-kilo plastik sampah yang hitam dan besar, kami bekerja. Selama kami memunguti sampah banyak tatapan heran dari warga, tapi ya peduli amat, kerja ya kerja saja, seperti kata Pak Jokowi,”Kerja, kerja, kerja”.

Aksi memungut sampah ini sebenarnya terkesan sangat mendadak dan tidak ada pemberitahuan dari hari-hari sebelumnya. Pemberitahuan oleh anggota SEMA kampus dilakukan siang itu juga, dengan mendatangi kelas-kelas dan memberikan woro-woro. Woro-woro berisi empat shift yang diberlakukan untuk memungut sampah di Monas. Shift dibagi berdasarkan kelompok-kelompok yang sudah ditentukan oleh SEMA. Sebenarnya saya dapat shift terakhir, yakni pukul 19.00-21.00, tapi saya ikut sejak sore karena rombongannya lebih rame. Rame lebih asyik, betul?

Hasil dari memungut sampah di Monas ternyata lumayan banyak, banyak sekali. Tumpukan-tumpukan plastik hitam besar menghiasi “pangkalan” kami. Selain memunguti sampah, kami juga tak lupa untuk menaruh plastik sampah yang besar di titik-titik yang strategis, berharap agar warga membuang sampah disana. Saat menaruh plastik-plastik sampah tersebut, saya sadar bahwa ternyata sepanjang kaki saya melangkah, saya hampir tidak melihat ada tong sampah atau plastik sampah seperti yang saya bawa. Sebenarnya ada, tapi hanya sedikit dan semuanya penuh sampah. Jika seperti ini, bagaimana warga hendak membuang sampah pada tempatnya? Wong tempatnya saja tidak ada.

Aksi memungut sampah tentu saja sangat melelahkan, namun kami senang sekali. Kami senang karena akhirnya ada orang-orang yang ikut tergerak hatinya untuk membantu kami memunguti sampah-sampah, sehingga kami tidak bekerja sendirian. Sungguh, jika kita memang memiliki niat baik, niscaya semesta akan berkonspirasi untuk membantu.

[caption id="attachment_349412" align="aligncenter" width="630" caption="Salam Tiga Jari! Photo by: Martinus Juprianto"][/caption]

[caption id="attachment_349413" align="aligncenter" width="630" caption="Salam Tiga Jari! Photo by: Martinus Juprianto"]

14140461591345088551
14140461591345088551
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun