Pagi ini kami akan mebuat rencana membuat makanan sehat, kebetulan salah satu tetangga kami ada yang jago masak. Kali ini kita memilih bubur Manado, kebetulan juga aku belum pernah mencoba merasakan.
Bertempat tinggal di wilayah perumahan berbeda dengan tinggal di desa, mayoritas hidup di perkotaan terutama di perumahan. Ada yang mengatakan tinggal di perkotaan itu solidaritasnya kurang, apalagi tinggal di perumahan yang notabene penghuni rumahnya pengusaha atau pegawai kantoran. Pastilah jarang bertemu dengan para tetangga, maklumlah mereka sibuk bekerja berangkat pagi dan pulang sore bahkan malam
Namun sejak pandemi covid 19 datang, semua berubah yang tadinya penghui perumahan sepi karena bekerja, sekarang mereka banyak berdiam diri di rumah, apalagi beberapa warga  banyak yang terpapar dan mereka sudah selesai isolasi mandirinya dan memperbanyak berjemur di panas matahari, jalan depan rumah merupakan tempat yang strategis untuk berjemur karena tidak ada penghalang pohon-pohon atau benda lainnya, sehingga sinar matahari langsung mengenai tubuh.
Olah raga dan berjemur cukup di sepanjang jalan depan rumah. Saling bertegur sapa, bercanda ria tentunya tetap prokes dan menjaga jarak.
Setiap pagi ada saja yang dibahas, tentunya harus berhati-hati jangan sampai ghibah ngomongin tetangga lain. Cerita- cerita bahagia bisa membuat imun di tubuh meningkat.
Pagi ini kami akan mebuat rencana membuat makanan sehat, kebetulan salah satu tetangga kami ada yang jago masak. Kali ini kita memilih bubur Manado, kebetulan juga aku belum pernah mencoba merasakan.
Serta merta aku adopsi resep bubur Manado dari tetanggaku, tentunya dengan minta ijin yaa.. , ternyata bahannya mudah di dapat dan rasanya nikmat.
Yuk simak resep Bubur Manado ala tetanggaku,
Bahan:
Beras 1 Kg
Labu Kuning 2 potong