“Rodo awan sitik regane wis mundak kok nduk.” Jawab pedagang.
Harga saat barang datang dan hari sudah mendekati pagi pun sudah lain. Jadi apabila belanja lebih awal akan mendapatkan harga yang lebih murah, sedangkan di siang hari harga sudah masuk harga standar.
Pengunjung Pasar Nggabus tidak hanya dari warga sekitar, melainkan juga dari beberapa kecamatan sekitar Jatinom yang rela berdesak-desakan demi mendapatkan barang dengan harga murah untuk dijual kembali.
Terlihat beberapa orang tidak menggunakan masker pelindung dari virus corona. Tetapi banyak juga yang memakai masker. Bahkan ada beberapa pedagang menggunakan kaos tangan karet dalam jual beli di Pasar Nggabus.
Berita viral tentang ledakan penyebaran virus covid-19 diklaten yang mencapai 15 orang perhari, tercatat kembali warga Klaten Tengah yang terpapar korona, seperti dilansir dalam berita radar solo (19/6) dan pada hari itu juga tiga oang yang dinyatakan sembuh.
Adanya berita itu tidak menyurutkan masyarakat dalam berinteraksi di pasar Nggabus, bahkan ada yang sama sekali tidak menghiraukan dengan protokol kesehatan, banyak terlihat beraktivitas sangat santai tanpa alat pelindung, begitu juga saat berkomunikasi.
Informasi pada saat pelaksanaan apel dikantor kemenag tadi pagi (23/6) disampaikan oleh Pembina apel, bahwa bukan lagi saatnya bagi-bagi masker untuk masyarakat, tetapi saatnya menyadarkan masyarakat dengan sanksi yang tegas, agar masyarakat patuh pada protokol pencegahan covid-19.
Sepanjang Jalan Raya Jatinom dan Pasar Nggabus memang masih menjadi tempat favorit untuk kulakan barang dagangan dengan harga yang cenderung murah. Namun juga penting diingat, selama corona masih ada masyarakat harus selalu menerapkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H