14 april 2021 16.50
Sejak Covid-19 hadir mendatangi masyarakat dengan virusnya yang mematikan . membuat sebagian masyarakat merasa khawatir untuk berpergian keluar rumah . caf , taman hiburan , pedagang kaki lima dan lain lain pun merasa rugi karena mereka tidak ada pemasukkan . salah satunya adalah Ibu Dadan (59) dan Bapak Dadan (62) adalah seorang pedagang bakso di Margahayu, Kota Bandung.
Kegiatan sebelum adanya "Corona Virus Disease (Covid-19) Ibu Dadan (59) dan Bapak Dadan (62) adalah berjualan bakso untuk mendapatkan uang yang mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Kebijakan pemerintah dengan menghimbau masyarakat untuk mengurangi kegiatan di luar rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19 membuat Ibu Dadan (59) dan Bapak Dadan (62) Â tidak bisa mendapatkan penghasilan dari hasil jualannya.
Sepasang suami dan istri ini biasanya berjualan depan rumahnya di daerah Komplek Perumahan Margahayu , Kota Bandung. Namun sejak pemerintah menerapkan "Social Distancing" , dagangan yang dilakukan oleh sepasang suami dan istri ini terpaksa sepi dan akhirnya terpaksa untuk tutup selama masa pandemic ini. Agar mencegah Virus Covid-19 .
"sudah hampir 6 bulan dagangan bakso kami sepi karena warga sekitar sangat jarang ada yang membeli dagangan kami ," ujar Ibu Dadan , di Bandung , Rabu (14/04)
"dengan situasi pandemic ini berlangsung lama , kami memutuskan untuk tidak berjualan hingga masa pandemic ini berakhir." Kata Bapak Dadan
Biasanya penghasilan Bapak dan Ibu Dadan perharinya bisa mencapai 300ribu-500ribu . tetapi dikarenakan selama pemerintahan melangsungkan progam social distancing ini , penghasilan sepasang suami istri itu tidak tetap. Dan terkadang bisa sampai tidak ada yang membeli dagangan mereka.
Pak Dadan dan istrinya pun terpaksa mencukup-cukupi keuangannya selama masa pandemic ini , karena tidak ada pemasukkan bagi mereka. Untungnya selama bulan suci Ramadhan ini , mereka mendapatkan penghasilan dari catering  untuk para kaum duafa. Dan Bapak/Ibu dadan dibantu oleh ketiga anaknya untuk mencukup-cukupi kebutuhan sehari-harinya .
"Alhamdulillah , anak pertama saya membantu keuangan kami sehari-hari .dan juga ditambah selama bulan suci Ramadhan ini , kami mendapatkan Job memasak makanan untuk kaum dhuafa dan tukang rongsokan dijalan."
" sekarang cuman bisa ngandelin dari hasil catering selama bulan Ramadhan . alhamdulillah masih bisa ikut makan untuk buka puasa dan sahur" kata Ibu Dadan .
Perharinya Bapak dan Ibu Dadan menyiapkan sebanyak 25 nasi bungkus untuk dibagikan ke tukang becak, tukang rongsokan, dan pengemis.