Kuliah ingin jadi apa ? Saya akan menjawab pertanyaan tersebut dengan sejujur-jujurnya dari hati yang paling dalam. Disini saya kuliah karena keinginan orang tua bukan keinginan saya, keinginan saya hanya ingin menjalankan bisnis. Mengapa saya bilang begitu? Karena dulu pernah terobsesi dengan dunia bisnis, sangat sukanya sama dunia bisnis saya pun sampai lupa kewajiban saya sebagai sebagai seorang pelajar ,dan disitulah awal perdebatan dengan orang tua saya mengenai fokus sekolah dan bisnis .
Kalian pasti tahu masalah saat awal-awal seorang remaja yang ingin merintis bisnisnya sendiri agar tidak menambah beban orang tua, masalahmya banyak sekali ,mulai dari tidak di dukung orang tua , di remehin teman-teman dan saudara, banyak yang nyinyirin juga dan masih banyak lagi. Padahal itu usaha saya sendiri dengan cara yang baik dan halal . ketika orang tua saya berbicara masalah bisnis saya disuruh untuk fokus sekolah dulu dan pada akhirnya saya memutuskan berhenti bisnis.
Beberapa hari kemudian saya membaca buku jack ma dan rich dad poor dad,dibuku itu banyak sekali makna yang dapat saya ambil.hari demi hari saya membaca buku itu sampai selesai dan akhirnya saya menemukan kalimat “ pendidikan itu juga penting “. Memang pemikiran saya dulu itu tertuju kepada uang,uang dan uang. Justru itu pemikiran yang salah ,hidup tak selamanya tentang materi saja .
Saya belajar banyak hal, tapi tidak belajar tentang diri sendiri melainkan potensi dan impian saya. Saya melek huruf tapi buta diri. Proses belajar pada pendidikan saya seringkali tidak bermakna. Bukan pelajaran yang relevan dengan kebutuhan dan aspirasi saya. Awalnya saya abaikan terhadap ketidakbermaknaan materi dan proses belajar tersebut hingga saya sampai pada fase kehidupan yang menuntut pemahaman diri untuk mengambil keputusan, Kuliah ingin jadi apa?.
Pertanyaan ini tentu banyak di pertanyakan pada mahasiswa, kebanyakan mahasiswa masih kesulitan untuk menjawab. Jadi, kembali ke awal bahwa pada awalnya saya ingin menjadi seorang pembisnis dan orang tua yang menyuruh untuk berkuliah, sehingga saya memutuskan untuk berkuliah.
Jika menentang orang tua tentu akan mendaptkan masalah. Maka dari itu, pada fase kuliah ini saya sama sekali tidak pernah memikirkan nanti setelah lulus kuliah ingin jadi apa. Saya hanya ingin mendapatkan ilmu dari apa yang saya dapatkan selama kuliah untuk kedepannya saya tidak begitu memikirkannya. Mungkin ada apa yang akan saya lakukan setelah lulus nanti, tapi mungkin untuk saat ini masih belum pernah terpikirkan. Sehingga dalam fase kuliah ke depan, saya ingin medalami betul-betul dalam mata kuliah yang di ajarkan.
Kemungkinan jika mendalami betul-betul bisa menjadikan motivasi untuk kedepannya. Walaupun setelah lulus kuliah nanti tak sesuai dengan jurusan yang saya pendalami dalam perkuliahan ini itu tidak membebani bagi saya. Yang terpenting saya ingin mendalami terlebih dahulu ilmu yang di ajarkan urusan kedepan mau jadi apa itu tergantung dari situasi ke depannya. Sehingga kuliah bagi saya itu hanya untuk acuan dan untuk kedepannya tergantung dengan fase-fase yang saya alami. Jadi, jika di tanya “kuliah ingin jadi apa?” tentunya saya akan menjawab, bahwa saya masih tidak begitu memikirkan nanti setelah lulus kuliah nanti.
Dalam hal ini saya juga harus berhati-hati dengan menghindari Alasan Keliru untuk Melanjutkan Kuliah. Biaya kuliah tidaklah murah, apalagi jika kuliah di kampus swasta. Bagi sebagian orang kuliah adalah barang mewah dari penghasilan orang tua yang pas-pasan ,Biar tidak buang waktu dan biaya, maka dari itu saya hindari jebakan alasan keliru tujuan kuliah. Banyak siswa dari lulusan SMA/SMK yang awal masuk kuliah tidak memiliki tujuan yang jelas. Mereka bingung mau kuliah dimana, jurusan apa yang sesuai passionnya dan nantinya impiannya bagaimana. Kondisi seperti ini itu membuat mereka sekedar ikut-ikutan teman.
Kuliah seperti sangat ini berisiko, karena tanpa keinginan dan niat sendiri yang kuat sebaiknya dibatalkan saja karena yang niat untuk kuliah saja kadang tidak sampai selesai kuliah karena malas dan terjerumus dengan pergaulan yang salah, apalagi yang tidak niat kan?Bagi yang sedikit memiliki uang kuliah kadang juga jadi ajang gengsi.
Mereka kuliah di kota besar, kampus mewah namun tidak punya tujuan jelas bidang yang akan ditekuni. Hanya sekedar cari sensasi jalan bareng teman-temannya. Saya disini menghindari kondisi seperti ini. Mahasiswa dan orang tua harus banyak diskusi dengan baik terkait karir yang ingin diraih nanti.jika Kuliah Karena Paksaan Orang Tua biasanya Orang tua punya pandangan tertentu terkait masa depan anaknya.
Bidang profesi keren seperti dokter, insinyur banker dan sebagainya membuat mereka ingin mengarahkan anaknya agar seperti keinginan orang tuanya. Apalagi jika orang tuanya sudah sukses di bidang tersebut. Orang tua harus ingat bahwa anak bisa jadi beda dengan keinginan atau kisah sukses orang tuanya.
Memaksakan hal ini kepada anak untuk bisa seperti orang tuanya hanya akan membuat anak stres dan gagal dalam merencanakan kuliahnya.sedangkan saya dalam kuliah pernah adanya paksaan seperti ini dan akhirnya saya bisa melepaskan pikiran yang negatif thinking tentang kuliah serta memulai kehidupan baru diperkuliahan agar dapat mendapatkan relasi sebanyak mungkin.
Karena biayanya kuliah yang Tidak Murah, Kuatkan Tekad dan Tidak waktu untuk Bermain-main,Untuk meraih impian dan cita-cita, salah satu tahap karir yang harus dilalui adalah kuliah. Biaya pendidikan di bangku perkuliahan tidaklah murah jadi sebaiknya dipikirkan matang-matang sebelum memutuskan untuk kuliah. Yakinkan niat kalau memang ingin menuntaskan pendidikan sampai sarjana agar kelak bisa sukses dalam karir dan menjadi kebanggaan orang tua yang telah kerja keras banting tulang yang telah membiayai kuliah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H