Pada Minggu, 8 September 2024, KKN Kelompok 66 Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta menyelenggarakan penyuluhan stunting di Padukuhan Mojohuro. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan agenda bulanan Posyandu Balita yang diselenggarakan di Rumah Dukuh Mojohuro. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan stunting melalui edukasi gizi dan pengenalan menu MPASI (Makanan Pendamping ASI).
Stunting, yang menjadi masalah kesehatan utama di banyak daerah di Indonesia, dipicu oleh asupan gizi yang kurang sejak usia dini. Penyuluhan ini memberikan edukasi mendalam kepada orangtua balita tentang pentingnya pencegahan stunting melalui pemberian makanan yang bergizi dan seimbang. Setelah melakukan pengukuran tinggi dan berat badan balita, setiap orangtua diberi penyuluhan secara personal mengenai penyebab, gejala, serta cara pencegahan stunting. Salah satu materi utamanya adalah pesan ABCDE bebas stunting---yakni langkah-langkah mudah dan praktis untuk memerangi kondisi ini. Berikut adalah pesan ABCDE bebas stunting:
- A: Aktif minum Tablet Tambah Darah Bagi remaja putri, disarankan mengonsumsi 1 tablet tambah darah seminggu sekali dan 1 tablet tambah darah setiap hari ketika sedang menstruasi. Sementara untuk ibu hamil, disarankan mengonsumsi 1 tablet tambah darah setiap hari atau minimal 90 tablet selama masa kehamilan.
- B: Bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kaliÂ
- C: Cukupi konsumsi protein hewaniÂ
- D: Datang ke Posyandu setiap bulan
- E: Ekslusif ASI selama 6 bulan hingga 2 tahun
Uniknya, tim KKN juga memperkenalkan menu MPASI inovatif yang bisa membantu mencegah stunting, yaitu nagasari hati ayam. Berbeda dari nagasari tradisional yang biasanya berisi pisang, menu ini menggunakan hati ayam yang kaya protein sebagai isiannya. Selain itu, campuran sayuran seperti wortel dan seledri ditambahkan untuk meningkatkan kandungan vitamin pada menu tersebut. Apabila anak tidak menyukai hati ayam, orangtua bisa mengganti isian nagasari dengan ayam atau daging cincang. Para orangtua yang hadir---sebanyak 28 orang---menyambut antusias inovasi ini, dengan harapan bisa menerapkannya di rumah sebagai bagian dari upaya meningkatkan asupan gizi anak-anak mereka.Â
Kegiatan ini dilaksanakan atas dasar data yang menunjukkan adanya sejumlah balita stunting di Padukuhan Mojohuro. Dengan penyuluhan ini, diharapkan masyarakat semakin paham mengenai pentingnya pemenuhan gizi sejak dini, sehingga angka stunting di Mojohuro dapat ditekan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H