Mohon tunggu...
Danan Wahyu Sumirat
Danan Wahyu Sumirat Mohon Tunggu... Buruh - Travel Blogger, Content Creator and Youtuber

blogger gemoy

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merasakan Kurikulum Merdeka Versi Bule

31 Maret 2023   13:30 Diperbarui: 31 Maret 2023   13:31 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi siswa di Apple Developer Academy sumber: (https://www.developeracademy.infinitelearning.id)

Kurikulum Merdeka

Setelah lulus dari Apple Developer Academy Infinite Batam, saya sempat bertanya , “Mungkinkah Indonesia mengadopsi sistem belajar ini?”

Sejujurnya saat sekolah saya merasa terbebani ketika diwajibkan menguasai banyak mata pelajaran. Sebagai penderita disleksia, saya memiliki cara belajar unik. Saya  akan membuat rangkuman dalam bentuk gambar di buku catatan setelah belajar atau membaca buku. Tapi tidak semua orang  paham dengan cara belajar saya dan selalu menilai  bermain-main di kelas.

Setiap pribadi itu unik, memiliki cara belajar yang berbeda ( dokumentasi pribadi) 
Setiap pribadi itu unik, memiliki cara belajar yang berbeda ( dokumentasi pribadi) 

Tahun 2022 Kemendikbudristek menetapkan Kurikulum Merdeka dan diimplementasikan di sekolah. Walau penerapannya masih opsional dengan Kurikulum 2013 tapi secara berlahan mengubah budaya ajar di Indonesia. Kita yang terbiasa dengan sistem ajar tatap muka  satu arah menjadi  dinamis yang membuat siswa lebih kritis dengan isu-isu aktual untuk mengembangkan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

Sedari awal siswa fokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar jadi lebih mendalam, bermakna dan menyenangkan tapi tetap berkarakter Pancasila serta memiliki kompetensi.  Gaya belajar ini akan lebih melahirkan spesialis dibandingkan generalis tanpa melupakan falsafah hidup bangsa Indonesia. Sedari dini siswa lebih paham bakat serta minat dan aspirasinya. Sehingga kelak siswa tak bingung memilih karir. Dan ketika belajar di jenjang pendidikan tinggi, ilmu yang diperoleh di kampus tidak ada jarak dengan dunia kerja atau industri.

Tantangan Bersama

Pertanyaannya apakah setiap sekolah memililki kemampuan untuk menjalankan Kurikulum Merdeka?  Bagaimana dengan kesiapan guru beradaptasi dengan budaya ajar baru. Tidak semua sekolah di Indonesia memiliki fasilitas pendukung seperti  di Apple Developer Academy. Bayangkan untuk internet, kampus memiliki jaringan  fiber optic langsung ke  backbone server di  Singapura.

Kemendikbudristek sudah memfasilitasi dengan platform Merdeka Mengajar sehingga sekolah mampu mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik. Tapi apakah mudah untuk mengakses platform online di sekolah yang tak memiliki jaringan internet.

Perangkat Ajar di platform Merdeka Mengajar (sumber : https://guru.kemdikbud.go.id/)
Perangkat Ajar di platform Merdeka Mengajar (sumber : https://guru.kemdikbud.go.id/)

Sejujurnya akan banyak tantangan yang akan dihadapi oleh sekolah dan guru di daerah tapi bukan tidak mungkin kurikulum ini berjalan baik. Fleksibilitas kurikulum seharusnya mampu mengubah kelemahan menjadi kekuatan. Mengadaptasi kurikulum sesuai dengan potensi daerah masing-masing sehingga materi ajar terasa lebih nyata dengan kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun