Kami tidak diarahkan menjadi manusia yang seragam dan memiliki kemampuan serupa. Tapi setiap individu harus memiliki tujuan sendiri dan menjadi lebih baik setiap harinya. Salah satu kuncinya adalah mampu melakukan refleksi diri seperti: mengkaji apa yang sudah dipelajari setiap hari dan merencanakan target belajar harian secara mandiri.
“Target dan cara belajar tak harus sama karena setiap orang spesial”, ujar mentor.
Belajar bukan untuk menjadi yang terbaik di kelas. Tapi menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat dari hari ke hari. Inspirasi ini yang membuat saya bersemangat untuk belajar dan mengulik hal-hal baru.
Bersenang-Senang
Ternyata kebebasan belajar dengan lingkungan kondusif seperti ini, memunculkan pembelajar super. Seperti rekan saya, Agustinus seorang pebisnis dengan latarbelakang pendidikan akuntansi . Ia memilih peran sebagai coder di proyek tugas akhir. Siapa sangka pria berusia 60 tahun ini menjadi sangat piawai mengkotak-kotik deret algoritma dan bahasa pemrograman.
Program pendidikan 10 bulan ini mengubah presespi saya tentang belajar. Saat sekolah saya hanya mengejar nilai dan kemampuan akademis. Tidak pernah berpikir apa yang dipelajari menjadi solusi masalah di sekitar. Budaya malu-malu mengemukakan pendapat berubah menjadi kritis dan terbuka dengan perbedaan pendapat.
Meski pola belajar berbeda, jangan berpikir kami melupakan waktu bersenang-senang. Saat jeda antar proyek, mentor mengajak kami “bertamasya”. Bentuknya bisa bermacam-macam, bermain games, bertemu mentor tamu pesohor sampai bermain musik bersama.
Momen tak terlupakan adalah ketika saya dan teman-teman tampil di konser online dengan membawakan lagu sesuai dengan tema proyek aplikasi yaitu traveling. Saya yang tidak bisa bermain alat musik, belajar membuat dan mengaransemen lagu dengan bantuan aplikasi, lalu terlahir lagu Mlaku-Mlaku dari aplikasi Plesier.
Konser online dijeda antar proyek
Setiap lulusan siap masuk dunia kerja karena sudah memiliki hard dan soft skill yang dibuktikan dengan portfolio bukan hanya ijazah. Siswa lulusan Apple Developr Academy harus mampu menerima perbedaan manusia dengan beragam latarbelakang. Karena pada akhirnya ketika menjadi developer kelas dunia, siswa siap berkarir internasional dan bekerjasama dengan siapa saja.