1. Kemitraan dengan Program : Pemerintah dapat melibatkan kantin sebagai penyedia makanan gratis. Dengan dukungan insentif atau subsidi, kantin tetap dapat beroperasi sambil mendukung program.
2. Diversifikasi Produk : Kantin dapat menawarkan produk yang tidak termasuk dalam program makan gratis, seperti makanan ringan, minuman, atau kebutuhan sekolah lainnya. Hal ini membuka peluang baru bagi pengelola kantin.
3. Pelatihan dan Pendampingan : Pemerintah atau sekolah dapat memberikan pelatihan kepada pengelola kantin untuk mengembangkan model usaha yang lebih adaptif terhadap situasi baru.
4. Fleksibilitas Program : Untuk sekolah dengan kantin yang aktif, pemerintah dapat memberikan opsi makanan tambahan yang dapat dibeli dengan harga terjangkau melalui kantin.
Menjaga Keseimbangan
Keberhasilan program makan gratis tidak seharusnya mengorbankan pihak lain. Kantin sekolah, yang telah lama menjadi mitra pendidikan, perlu diberdayakan agar tetap relevan dan mampu bertahan dalam ekosistem baru ini.
Dengan kebijakan yang inklusif dan dukungan dari berbagai pihak, program makan gratis dan kantin sekolah dapat berjalan beriringan. Anak-anak mendapatkan gizi terbaik untuk masa depan yang lebih cerah, sementara kantin tetap menjadi ruang yang hidup dan bermanfaat bagi komunitas sekolah.
Kesimpulan
Program Makan Bergizi Gratis adalah langkah besar yang patut diapresiasi. Namun, keberlanjutannya harus disertai dengan perhatian pada dampaknya terhadap kantin sekolah. Dengan pendekatan yang bijaksana, kita dapat menciptakan sistem yang tidak hanya menyehatkan tubuh anak-anak, tetapi juga mempertahankan kesejahteraan pihak-pihak lain yang selama ini menjadi bagian dari perjalanan pendidikan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H