Ada juga yang berhasil melarikan diri dari wilayah yang diduduki Nazi sebelum penangkapan besar-besaran dimulai, mencari perlindungan di negara-negara lain.
2. Kehidupan Setelah Holocaust
Setelah perang, banyak penyintas Holocaust menemukan bahwa keluarga dan rumah mereka telah hancur. Banyak dari mereka yang tidak memiliki tempat untuk kembali.
Organisasi bantuan, seperti United Nations Relief and Rehabilitation Administration (UNRRA) dan Joint Distribution Committee (JDC), membantu para penyintas dengan kebutuhan dasar dan pemukiman kembali.
Kamp-kamp pengungsi, atau Displaced Persons (DP) camps, didirikan untuk menampung para penyintas yang tidak memiliki tempat tinggal.
3. Migrasi dan Pemukiman Kembali
Banyak penyintas Holocaust bermigrasi ke Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan negara-negara lain yang menerima pengungsi.
Israel menjadi tujuan utama bagi banyak penyintas. Setelah pendirian negara Israel pada tahun 1948, banyak orang Yahudi Eropa bermigrasi ke sana, mencari tempat yang aman dan memulai kehidupan baru.
4. Kontribusi Penyintas
Para penyintas Holocaust memainkan peran penting dalam pembangunan Israel dan berkontribusi secara signifikan dalam bidang ekonomi, budaya, dan politik.
Di negara-negara lain, penyintas juga memberikan kontribusi penting dalam berbagai bidang, termasuk seni, ilmu pengetahuan, dan pendidikan.
5. Memori dan Pendidikan
Penyintas Holocaust telah menjadi saksi hidup dan sumber penting bagi pendidikan tentang Holocaust. Banyak dari mereka yang berbicara di sekolah, universitas, dan acara publik untuk berbagi pengalaman mereka dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Museum dan peringatan Holocaust di seluruh dunia, seperti Yad Vashem di Israel dan Museum Holocaust di Washington, D.C., bekerja untuk memastikan bahwa ingatan tentang Holocaust tetap hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H