Kesenjangan gender masih menjadi masalah besar di Afghanistan, meskipun terjadi kemajuan dalam meningkatkan akses perempuan ke pendidikan. UNESCOÂ melaporkan bahwa hanya 37%Â perempuan Afghanistan yang berusia 15 tahun ke atas dapat membaca dan menulis, dibandingkan dengan 66%Â laki-laki. Banyak perempuan dan gadis Afghanistan menghadapi kesulitan untuk mendapatkan pendidikan yang setara dengan laki-laki karena hal-hal seperti kebiasaan budaya, pernikahan anak, dan risiko keamanan.
Upaya untuk Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan
Dengan dukungan dari organisasi internasional seperti UNICEFÂ dan UNESCO, pemerintah Afghanistan telah meluncurkan berbagai program dan inisiatif untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di negara ini. Ini mencakup memperbaiki sekolah yang rusak, memberikan pelatihan guru, dan menyediakan materi pelajaran yang relevan. Selain itu, kesenjangan gender dalam pendidikan juga diatasi dengan memberikan insentif kepada keluarga untuk mendukung siswa perempuan.
Peluang Masa Depan
Meskipun ada banyak tantangan yang dihadapi pendidikan Afghanistan, ada juga harapan. Afghanistan dapat mengambil langkah menuju pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi semua warga negaranya dengan terus menerapkan strategi yang tepat, termasuk investasi dalam pembangunan infrastruktur pendidikan dan pemberdayaan perempuan.
Kesimpulan
Akibat konflik bersenjata yang berlangsung lama dan ketidaksetaraan gender yang persisten, pendidikan di Afghanistan menghadapi tantangan yang kompleks dan menantang. Namun, ada kemungkinan untuk membangun sistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan dengan dukungan dari pemerintah Afghanistan, organisasi internasional, dan masyarakat internasional. Ini akan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi negara ini dan generasi berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H