Selain itu, para pecinta buku pun memiliki peran penting dalam menjaga dan mengembangkan minat baca di masyarakat. Dengan berbagi cerita tentang pengalaman membaca yang menyenangkan, merekomendasikan buku-buku menarik, dan mengajak orang lain untuk ikut membaca, kita dapat membentuk lingkungan yang lebih literat dan penuh semangat membaca.
Lalu, Bagaimana dengan adanya Elektronik Book (E-Book)?Â
Ini menarik. Kita diuntungkan dan patut bersyukur bahwa adanya percepatan teknologi digital ini mampu memberikan efek dan opsi kepada para pembaca yaitu Buku Elektronik. Jika dalam sudut pandang personal, Antara buku cetak dan digital, Secara nilai atau esensi adalah sama. buku cetak tidak kekurangan dan buku eletronik juga tidak mengurangi nilai atau esensi didalamnya.Â
Bedanya adalah rasa dan kepuasan. Jika membaca melalui buku cetak, kita akan merasakan sensasi memasuki alam buku, merasakan hasil karya seseorang secara nyata memang memberikan sesuatu yang berbeda, juga merasa puas ketika bisa membaca secara utuh lalu diletakkan di rak buku.Â
Beda dengan kita mengunduh buku eletronik. Keuntungannya sangat praktis sekali. kita bisa koleksi ratusan bahkan ribuan buku didalam HP atau laptop. Ketika membaca, tinggal klik dan baca. dimanapun, kapanpun, kita bisa membaca secara praktis.Â
Jadi, meskipun tantangan terkait minat baca memang ada, bukan berarti kita harus menyerah begitu saja. Mari kita bersama-sama membangun budaya literasi yang kuat dan menginspirasi lebih banyak orang untuk jatuh cinta pada dunia membaca.Â
sampai saat ini, dengan canggihnya teknologi dan percepatan yang ada didalamnya telah memberikan kita kemudahan untuk membaca, yaitu Buku Elektronik.Â
Meskipun Perpustakaan sepi, Toko Buku pengunjungnya berkurang, tapi berharap semangat dalam membaca tidak berkurang sama sekali.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H