Pernahkah kamu melihat perpustakaan yang sepi, atau toko buku yang sepi pengunjungnya belakangan ini? Apakah minat baca masyarakat sedang mengalami penurunan ? Yuk, kita bahas lebih lanjut tentang fenomena ini bersama sama!
Dulu, mungkin kita ingat betul bagaimana kita antusias mengunjungi perpustakaan atau toko buku, menikmati aroma khas buku baru, dan merasa senang saat menemukan judul-judul yang menarik. Namun, dengan pesatnya perkembangan teknologi dan maraknya gadget, minat baca sepertinya mulai meredup. Kalau pun ke Toko Buku dan beli Buku biasanya disertai kepentingan yang mengharuskan beli buku. Seperti mengerjakan Skripsi atau sejenisnya.Â
Kemungkinan, para pembaca dan pecinta buku saat ini mulai beralih ke Buku Digital (E-Book) yang sudah tersedia banyak sekali di Internet. Karena alasan satu dan lain, mulai dari space time atau waktu luang yang kurang, atau butuh Effort yang lebih ketika akan berkunjung ke perpustakaan atau toko buku, sedangkan di Internet sudah disediakan begitu lengkapnya.Â
FAKTOR - FAKTORÂ
Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab dari menurunnya minat baca ini.Â
Pertama, tentu saja pesatnya perkembangan teknologi dan kehadiran gadget membuat banyak orang lebih tertarik pada konten digital. Buku fisik yang harus dibaca dengan teliti dan kesabaran mungkin terasa kalah seru dibandingkan dengan video singkat di media sosial atau game yang menantang.
Kedua, gaya hidup yang semakin sibuk juga menjadi faktor lain yang menyebabkan minat baca menurun. Banyak orang yang merasa tidak punya waktu luang untuk duduk tenang membaca buku di tengah kesibukan sehari-hari. Padahal, membaca bisa menjadi pelarian yang menyenangkan dan bermanfaat dari rutinitas yang monoton.
Ketiga, lingkungan. Sesuai dengan teori Behaviorisme yang berpandangan bahwa setiap orang dengan sikap dan tingkah lakunya yang berbeda-beda disebabkan karena lingkungan. Ketika lingkungan positif, maka ikut positif orang tersebut. begitu juga sebaliknya. Pada pembahasan menurunnya minat baca ini juga sangat berkaitan erat dengan lingkungan. Jika tak mampu aktif secara personal (demi menangkal sesuatu yang negatif dari sekitar), Ya nantinya akan ikut saja.Â
Namun, meskipun minat baca menurun, bukan berarti semuanya buruk. Ada upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk membangkitkan kembali minat baca di masyarakat. Misalnya, pemerintah atau lembaga pendidikan dapat mengadakan kampanye literasi yang menarik, menggelar acara baca buku bersama, atau menghadirkan program-program menarik yang memperkenalkan keindahan membaca.
meskipun potretnya mungkin terlihat suram, masih ada harapan untuk mengembalikan minat membaca di tengah masyarakat. Upaya untuk mengedukasi dan mengkampanyekan pentingnya literasi bisa menjadi langkah awal yang sangat baik. Mengajak orang untuk kembali menikmati keindahan membaca buku, baik itu dalam bentuk fisik maupun digital, bisa menjadi investasi berharga untuk masa depan.