a. Model aksi refleksi aksiÂ
Model ini merupakan strategi  pembelajaran yang lebih menekankan pada kemampuan siswanya. Model ini diterapkan oleh Paulo Freire yang lebih mementingkan pembelajaran terhadap pemecahan masalah dengan menggunakan dialog antara fasilitator dan pembelajaran yang membawa percakapan yang bernilai pengalaman, harapan, perspektif, dan nilai. Â
Dialog yang digunakan tidak sebatas  teknik atau taktik, namun komunikasi kritis yaitu merefleksikan bersama (pendidikan dan siswa) apa yang diketahui dan tidak diketahui kemudian bertindak kritis untuk mentransformasikan realitas.
b. Metode IgnasianÂ
Model yang kedua ini hampir mirip  dengan model yang pertama, yaitu langkah yang ditempuh melalui konteks pengalaman  langsung maupun tidak langsung), refleksi ( daya ingat, imajinasi, pemahaman, dan perasaan), aksi  tindakan ini mengacu pada pertumbuhan  batin manusia berdasarkan pengalaman  yang telah direfleksikan dan mengacu pada  juga kepada  yang disampaikan.Â
Evaluasi dengan model ini ,  guru tidak  hanya menyampaikan materi saja, namun materi tersebut  harus  dapat dikaitkan dengan pengalaman sehari- hari, sehingga siswa akan  lebih mudah untuk memahaminya. Siswa juga diajak untuk menerapkan materi yang telah dipahaminya, agar materi tersebut dapat tertanam di dalam  diri siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H