Mohon tunggu...
Danang Satria Nugraha
Danang Satria Nugraha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar di Universitas Sanata Dharma

Selain mengajarkan ilmu bahasa dan meneliti fenomenanya di ruang publik, penulis gemar mengamati pendidikan dan dinamikanya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Potret Visi & Misi Politik dari Lensa Bahasa

29 Februari 2024   23:35 Diperbarui: 29 Februari 2024   23:47 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, Pemilihan Kata yang Empati dalam Menanggapi Bencana Alam. Saat terjadi bencana alam di Indonesia, pemimpin politik sering menggunakan pemilihan kata yang empati dan simpati dalam menyampaikan respons mereka kepada korban. Misalnya, saat terjadi gempa bumi atau banjir, pemimpin politik cenderung menggunakan bahasa yang menunjukkan perhatian dan keprihatinan terhadap nasib korban serta komitmen untuk memberikan bantuan dan pemulihan. Gaya berbicara yang empatik dan penuh perhatian ini sering kali membuat masyarakat merasa didengar dan didukung oleh pemerintah, memperkuat legitimasi dan dukungan terhadap kebijakan tanggap bencana.

Dengan demikian, gaya berbicara, pemilihan kata, dan retorika yang digunakan oleh pemimpin politik sangat menentukan dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap mereka serta dukungan terhadap kebijakan dan program yang mereka usulkan.

Potret Ketiga
Bagaimana analisis bahasa dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang nilai-nilai yang dianut oleh pemimpin politik, serta tujuan-tujuan yang ingin mereka capai dalam pemerintahan mereka?

Analisis bahasa dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang nilai-nilai yang dianut oleh pemimpin politik, serta tujuan-tujuan yang ingin mereka capai dalam pemerintahan mereka. Melalui pengamatan terhadap pemilihan kata, gaya berbicara, dan retorika yang digunakan oleh pemimpin politik, kita dapat mengidentifikasi nilai-nilai yang mereka tekankan dan prioritas kebijakan yang mereka anut.

Sebagai contoh, ketika seorang pemimpin politik sering menggunakan kata-kata seperti "keadilan", "kebersamaan", dan "pemerataan", hal ini dapat mencerminkan nilai-nilai sosial dan keadilan yang menjadi fokus utama dalam visi politik mereka. Di sisi lain, jika seorang pemimpin politik sering menggunakan retorika yang menekankan "kemajuan ekonomi", "pertumbuhan", dan "investasi", ini mungkin mencerminkan prioritas mereka dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.

Selain itu, analisis bahasa juga dapat mengungkapkan tujuan-tujuan konkret yang ingin dicapai oleh pemimpin politik. Misalnya, jika seorang pemimpin politik sering menggunakan kata-kata seperti "modernisasi infrastruktur", "peningkatan daya saing", dan "pembangunan berkelanjutan", hal ini dapat menunjukkan bahwa mereka memiliki tujuan untuk meningkatkan infrastruktur negara, meningkatkan daya saing ekonomi, dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Lebih lanjut, berikut adalah contoh spesifik berdasarkan fakta di Indonesia untuk mendukung jawaban untuk pertanyaan ketiga tersebut. Pertama, Pemilihan Kata yang Menekankan Keadilan Sosial oleh Sukarno. Presiden pertama Indonesia, Soekarno, sering menggunakan pemilihan kata yang menekankan keadilan sosial dalam pidato-pidatonya. Soekarno berusaha menyatukan berbagai kepentingan politik dan ideologi di Indonesia dengan menekankan pentingnya keadilan sosial bagi semua lapisan masyarakat. Penggunaan retorika yang menonjolkan keadilan sosial ini tidak hanya mencerminkan nilai-nilai politik Soekarno, tetapi juga menjadi dasar bagi kebijakan-kebijakan sosial dan ekonomi yang diterapkan pada masa pemerintahannya.

Kedua, Retorika Pro-Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi oleh Jokowi. Sejak menjabat sebagai Presiden pada tahun 2014, Joko Widodo (Jokowi) telah menggunakan retorika yang konsisten dalam mendukung investasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Melalui berbagai pidato dan pernyataan, Jokowi sering menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur, kemudahan berusaha, dan penciptaan lapangan kerja sebagai langkah-langkah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Pemilihan kata yang menekankan "kemajuan ekonomi" dan "pemberdayaan masyarakat" mencerminkan visi dan misi ekonomi Jokowi yang berorientasi pada pembangunan dan pertumbuhan.

Ketiga, Penggunaan Bahasa yang Empati oleh Pemerintah dalam Menanggapi Pandemi Covid-19. Selama pandemi Covid-19, pemerintah Indonesia sering menggunakan bahasa yang empatik dan menggugah dalam menyampaikan respons mereka kepada masyarakat. Misalnya, Presiden Jokowi sering menggunakan kata-kata yang menunjukkan empati dan kepedulian terhadap kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat selama pandemi, serta menekankan komitmen pemerintah untuk melindungi dan membantu rakyat. Gaya berbicara yang mengedepankan solidaritas dan kepemimpinan yang peduli dalam situasi krisis ini membantu membangun kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi.

Dengan demikian, analisis bahasa dapat menjadi alat yang berguna untuk memahami lebih dalam tentang visi dan misi politik para pemimpin, serta untuk menilai sejauh mana mereka konsisten dengan nilai-nilai yang mereka deklarasikan dan efektivitas dalam mencapai tujuan-tujuan yang mereka tetapkan.

Penutup
Dari uraian ini, setidak-tidaknya, kita dapat menandai bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi dalam politik, tetapi juga sebagai cermin dari visi dan misi para pemimpin. Melalui pemilihan kata, gaya berbicara, dan retorika, pemimpin politik menggambarkan pandangan mereka tentang masa depan, nilai-nilai yang mereka anut, dan tujuan-tujuan yang ingin mereka capai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun