Mohon tunggu...
Danang Satria Nugraha
Danang Satria Nugraha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar di Universitas Sanata Dharma

Selain mengajarkan ilmu bahasa dan meneliti fenomenanya di ruang publik, penulis gemar mengamati pendidikan dan dinamikanya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Retorika Politik & Persepsi Publik

31 Desember 2023   21:17 Diperbarui: 2 Januari 2024   05:00 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit: AP Photo/Tatan Syuflana via thediplomat.com)

Dalam kesimpulan, retorika politik memiliki peran yang kuat dalam membentuk pandangan dan sikap masyarakat terhadap isu-isu politik di Indonesia. Gaya berbicara dan strategi komunikasi politik yang digunakan oleh para pemimpin dan aktor politik memainkan peran krusial dalam membentuk opini, menggerakkan partisipasi, dan memengaruhi stabilitas sosial.

Namun, evaluasi dampak dari retorika politik harus menjadi bagian penting dalam pemahaman kita tentang dinamika politik. Penggunaan retorika yang cerdas dan bertanggung jawab dapat memperkuat kesadaran publik terhadap isu-isu krusial, merangsang partisipasi yang lebih aktif, serta membentuk pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang kebijakan publik.

Perlu diingat bahwa retorika politik yang tidak etis atau retorika yang memperkuat polarisasi dapat memiliki dampak negatif yang signifikan.

Oleh karena itu, evaluasi yang cermat terhadap dampak retorika politik di Indonesia harus terus dilakukan, baik oleh pemerintah, lembaga independen, maupun oleh masyarakat itu sendiri. Hal ini menjadi kunci untuk membangun kesadaran kritis, meningkatkan transparansi, dan meminimalisir dampak negatif dari retorika politik yang tidak membangun.

Dengan memahami pentingnya retorika politik dan dampaknya terhadap persepsi masyarakat, diharapkan kita dapat membentuk lingkungan politik yang lebih inklusif, berdialog, serta memperkuat pondasi demokrasi di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun