Jumlah Rakaat Shalat Tarawih
Tarawih Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
Sayyidah Aisyah radhiyalahu ‘anha pernah ditanya tentang shalat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di bulan Ramadhan, lalu beliau menjawab, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak pernah menambah, baik di bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan, lebih dari sebelas rakaat.”[6]
Imam As-Suyuthi rahimahullah berkata, "Hadis-hadis yang shahih dan hasan menunjukkan perintah dan anjuran untuk shalat tarawih tanpa dibatasi berapa jumlah rakaatnya. Tidak ada yang menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam shalat tarawih sebanyak 20 rakaat. Beliau hanya melakukan shalat pada malam-malam Ramadan tanpa disebutkan berapa jumlah rakaatnya."[7]
Ibnu Hajar Al-Haitami rahimahullah juga mengungkapkan pernyataan senada, "Tidak ada riwayat shahih bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam shalat tarawih sebanyak 20 rakaat. Riwayat yang menyebutkan bahwa beliau shalat tarawih sebanyak 20 rakaat sangatlah lemah."[8]
Tarawih Para Sahabat di Masa Umar bin Al Khatthab
Riwayat-riwayat tentang jumlah rakaat pada masa Khalifah Umar bin Al Khatthab radhiyallahu ‘anhu juga berbeda-beda:
Al Imam Malik (bin Anas) meriwayatkan dari Muhammad bin Yusuf dari As-Saib bin Yazid bahwa ia berkata: “Umar bin Khatthab menyuruh Ubay bin Kaab dan Tamim Ad-Dariy berdiri mengimami manusia dengan sebelas rakaat… dst.”[9]
Ali (Ibnul Ja’d) meriwayatkan dari Ibn Abi Dzi’b dari Yazid bin Khushaifah dari As-Saib bin Yazid ia berkata: “Dahulu mereka berdiri (shalat) pada masa Umar bin Khatthab RA pada bulan Ramadhan dengan duapuluh rakaat…”[10]
Muhammad bin Ja’far meriwayatkan dari Yazid bin Khushaifah dari As-Saib bin Yazid ia berkata: “Dahulu kami berdiri (shalat) pada zaman Umar bin Al-Khatthab dengan duapuluh rakaat dan witir.”[11]
Al Imam Malik juga meriwayatkan dari Yazid bin Ruman bahwa ia berkata: “Dahulu manusia berdiri (shalat) pada zaman Umar bin Khatthab pada bulan Ramadhan dengan duapuluh tiga rakaat.”[12]