Dalam surat Al-Maidah ayat ke-38, Allah SWT berfirman:
وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوا أَيْدِيَهُمَا جَزَاءً بِمَا كَسَبَا نَكَالًا مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
"Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Al-Ashmu'i bercerita:
Saya pernah membaca ayat ini, sedangkan di sampingku ada seorang Arab pedalaman (badui), lalu saya keliru membaca, "Wallahu ghafurur rohim (Dan Allah Maha Mengampuni lagi Maha Penyayang)."
Orang badui itu bertanya, "Perkataan siapa itu?"
Aku menjawab, "Perkataan Allah."
"Coba ulangi lagi!" pintanya.
Lalu aku pun mengulanginya dengan kesalahan yang sama, "Wallahu ghafurur rohim."
Lelaki itu berkata, "Itu bukan perkataan Allah."
Aku pun tersadar bahwa aku telah keliru, lalu aku membetulkannya, "Wallahu azizun hakim."
Lelaki badui itu berkata, "Nah, sekarang kamu baru benar. Ini perkataan Allah."
Aku bertanya, "Apakah kamu membaca Al-Quran?"
Dia menjawab, "Tidak."
"Lalu dari mana kamu tahu kalau aku salah?" tanyaku.
Dia menjawab, "Hai kamu, Dia Perkasa lalu Bijaksana dalam memutuskan, lalu memotong. Seandainya dia mengampuni dan menyayangi, niscaya dia takkan memotong."
Aku berkata (dalam hati), "Sungguh ini menunjukkan betapa cerdasnya orang badui ini dan betapa sesuainya ayat Al-Quran antara yang awal dengan yang akhir."
Sumber: Tafsir Ayatil Ahkam karangan Muhammad Ali As-Sais
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H