Berdaya Bersama Desa: Cerita Mahasiswa MBKM di Kampus Kopi Banyuanyar
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menghubungkan teori yang dipelajari di kampus dengan praktek nyata di lapangan. Salah satu program unggulan dari MBKM adalah Membangun Desa, yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terjun langsung dalam pengembangan potensi lokal masyarakat pedesaan.
Mahasiswa Institut Seni Indonesia Surakarta, dengan semangat dan ide kreatifnya, memanfaatkan peluang ini di Desa Wisata Kampus Kopi, Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Selama tiga bulan, mereka melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang tidak hanya membantu masyarakat desa tetapi juga memperkaya pengalaman mereka sendiri.
Menghubungkan Kampus dengan Kehidupan Desa
Tujuan utama dari program MBKM Membangun Desa ini mencakup berbagai aspek:
Membantu masyarakat desa mengembangkan potensi unggulan seperti UMKM, pariwisata, dan produk lokal.
Memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di kampus.
Mengasah kemampuan kepemimpinan, kerja tim, dan komunikasi mahasiswa.
Meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam memberikan solusi nyata untuk permasalahan masyarakat desa.
Memperdalam pemahaman mahasiswa tentang kehidupan, budaya, dan dinamika sosial masyarakat pedesaan.
Rangkaian Kegiatan yang Menginspirasi
Mahasiswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang dirancang untuk memberdayakan masyarakat Desa Banyuanyar, antara lain:
Berkunjung ke UMKM desa untuk membantu pengelolaan produk lokal.
Membantu desa saat menerima kunjungan dari pihak luar, memberikan gambaran positif tentang Desa Wisata Kampus Kopi.
Melukis mural untuk memperindah desa sekaligus meningkatkan daya tarik pariwisata.
Menyelenggarakan lomba videografi pada 21 November hingga 13 Desember 2024, yang melibatkan masyarakat lokal.
Berpartisipasi dalam acara Hari Menanam Pohon pada 21 November 2024.
Mendukung liputan acara desa oleh TVRI Jawa Tengah pada 14 Desember 2024.
Mengadakan screening film hasil lomba videografi pada 22 Desember 2024.
Membuat desain taman desa untuk menciptakan ruang publik yang lebih nyaman.
Mengajar anak-anak SD melukis dasar, memberikan pengalaman kreatif untuk generasi muda.
Adaptasi dan Kolaborasi:Â Peran Mahasiswa dalam Program
Selama program, mahasiswa dituntut untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat desa. Meski dihadapkan dengan tantangan, mereka mampu memberikan kontribusi nyata. "Kami belajar banyak dari masyarakat, dan mereka juga belajar dari kami. Ini benar-benar pengalaman yang saling menguntungkan," ujar salah satu mahasiswa peserta program.
Hasil dan Dampak: Kolaborasi yang Membuahkan Hasil Positif
Hasil dari program ini terasa nyata bagi masyarakat desa maupun mahasiswa. Bagi masyarakat, ide-ide segar mahasiswa membantu mengembangkan potensi desa, seperti UMKM dan pariwisata. Bagi mahasiswa, pengalaman ini memperkaya wawasan sosial, budaya, dan kemampuan profesional mereka. Selain itu, berbagai hasil nyata seperti mural desa, taman, dan program edukasi untuk anak-anak menjadi bukti keberhasilan kolaborasi ini.
Belajar dan Berbagi Pengalaman
"Kehadiran mahasiswa MBKM membawa hal baru ke desa kami. Ada semangat muda, ada ide-ide yang inspiratif. Kami belajar dari mereka, mereka juga belajar dari kami," kata salah satu warga Desa Banyuanyar.
Kesimpulan: Sinergi untuk Masa Depan
Program MBKM Membangun Desa di Kampus Kopi Banyuanyar menjadi contoh nyata bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat desa dapat membawa manfaat yang berkelanjutan. Dengan ide-ide segar dan kolaborasi yang erat, mahasiswa tidak hanya membantu mengembangkan potensi desa, tetapi juga mempersiapkan diri mereka menjadi pemimpin masa depan yang peka terhadap kebutuhan masyarakat.
Lampiran Dokumentasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H