Artikel Ilmiah
Â
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGIRING DAN MENGOPER BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWAÂ
KELAS VIIA SMPIT IBNU ABBAS KLATENÂ
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Â
Oleh PenulisÂ
Danang Hary Prasetya, S. Pd
(Guru Mata Pelajaran PJOK Kelas VII SMPIT Ibnu Abbas Klaten)
Â
SMPIT Ibnu Abbas Klaten, sebagai lembaga pendidikan yang berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas, memiliki tantangan dalam meningkatkan kemampuan keterampilan mengiring dan mengoper bola bagi peserta didik kelas VIIA. Melihat kompleksitas dan dinamika perkembangan literasi, perlu ada upaya konkret untuk mengintegrasikan model pembelajaran yang dapat merangsang minat serta meningkatkan kemampuan peserta didik.
- Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis kepada beberapa wali murid SMPIT Ibnu Abbas Klaten dan guru yang mengajar PJOK di SMPIT Ibnu Abbas Klaten bahwa masih ada ketidakpercayaan orangtua terhadap pembelajaran PJOK yang beranggapan bahwa pembelajaran PJOK hanya membuat anak lelah dan menekankan pada aktivitas fisik saja, serta masih ada underestimate mata pelajaran lain terhadap pembelajaran PJOK yang menekankan bahwa mapel lain lebih penting daripada PJOK, terutama mapel yang diujikan sebagai ujian nasional. Peserta didik juga terlihat kurang termotivasi saat mengikuti pembelajaran PJOK.
- Permasalahan lain seperti guru jarang menggunakan media pembelajaran berupa gambar dan video, sehingga terkadang peserta didik merasa kesulitan memahami materi yang diberikan guru. Pendidik dituntut dapat mengemas materi pembelajaran dalam bentuk media pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai karakteristik dan ketentuan kurikulum yang berlaku, sehingga peserta didik tertarik untuk mengikuti pembelajaran yang diberikan guru.
- Guru PJOK dalam menyampaikan materi sangat beragam, terutama dalam model pembelajaran dan juga pendekatan yang digunakan guru tersebut dalam menyampaikan materi agar peserta didik dapat menerima dengan baik apa yang disampaikan oleh guru. Sujarwo & Rachman (2020: 182) menyatakan bahwa kompetensi paedagogi atau kemampuan mengajar guru yang tercermin dalam pendekatan dan metode juga cara-cara yang dimiliki oleh guru dalam hal ini guru pendidikan jasmani juga masih belum maksimal. Pendekatan dan metode mengajar yang cukup bervariasi belum secara lengkap dan dipelajari oleh guru pendidikan jasmani untuk mendukung kemampuan pedagogi mereka. Latar belakang pendidikan dan pengalaman guru sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan perbedaan yang terjadi pada implementasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru pendidikan jasmani.
- Mengatasi masalah tersebut, perlu diterapkan model pembelajaran yang dapat memperagakan proses gerak dengan benar dan baik yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Salah satu model pembelajaran tersebut yaitu Problem Based Learning (PBL). Model PBL cocok digunakan untuk menunjang kemampuan berpikir analitis peserta didik dikarenakan model PBL menekankan pada suatu proses masalah dengan salah satu pendekatannya yaitu penyelidikan sehingga proses pembelajaran menjadi bermakna. Penerapan model pembelajaran PBL dipilih karena menuntut peserta didik aktif dalam penyelidikan dan proses pemecahan masalah dalam pembelajaran.
- PBL merupakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan memberdayakan peserta didik untuk melakukan penelitian, mengintegrasikan teori dan praktik, dan menerapkan pengetahuan serta keterampilan untuk mengembangkan solusi yang layak untuk menyelesaikan suatu masalah (Cavicchia, et al., 2018: 45; Bindayna & Deifalla, 2020: 3; Lopes, et al., 2018). Diharapkan dengan pemilihan model pembelajaran PBL akan meningkatkan hasil belajar menggiring dan mengoper bola dalam permainan sepak bola pada siswa kelas VIIA SMPIT Ibnu Abbas Klaten Tahun Pelajaran 2023/2024.