Mohon tunggu...
Danang Hamid
Danang Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, father of three and coffee

Voice Over Indonesia Talent, Radio, Father of three and Black coffee

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Literasi Digital Bagi Guru di Lingkungan Pesantren Sukamanah Tasikmalaya

21 Juli 2024   12:23 Diperbarui: 21 Juli 2024   13:09 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era sekarang, Literasi Digital sangat penting, tak terkecuali bagi para guru di berbagai tingkatan sekolah, karena hal itu memungkinkan para guru dapat mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan teknologi yang diperlukan dalam mengajar dan berinteraksi dengan peserta didik secara efektif.

Guru yang memiliki literasi digital biasanya mampu menggunakan berbagai teknologi dan alat digital untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif bagi peserta didik. Mereka dapat menggunakan media digital, melakukan simulasi dan menggunakan platform pembelajaran daring di berbagai aplikasi untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran, sehingga mendorong diskusi yang lebih dalam dan berkolaborasi antar peserta didik.  

Tak kurang dari 22 orang guru Madrasah Aliyah Negeri 1 Tasikmalaya tampak antusias menyimak materi terkait Learning Management System (LMS) pada kegiatan Pengabdian bagi Masyarakat skema Program Penerapan IPTEK kepada Masyarakat (PbM-PPIM) dengan tema Pelatihan dan Pendampingan Penggunaan Learning Management System (LMS) dalam Pembelajaran untuk Menguatkan Literasi Digital bagi Guru-Guru di lingkungan pesantren, sejak Sabtu pagi (20/7) di Gedung Olahraga MAN 1 Tasikmalaya, Sukamanah, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Dokpri
Dokpri
Ketua tim pengabdian Dr. Nani Ratnaningsih, MPd sebagai ketua tim IbM-PPIM (Pengabdian bagi Masyarakat-Program Iptek bagi Masyarakat) dalam pemaparannya mengatakan bahwa Learning Management System merupakan platform sebagai media pembelajaran berbasis elektronik untuk memfasilitasi para guru dalam menyusun bahan ajar.

"Kenapa kami memilih pengabdian di sini, karena ini erat kaitannya dengan literasi digital yang berkaitan dengan penggunaan platform, salah satunya LMS maka kami perlu mensosialisaikan LMS yang mungkin digunakan dalam pembelajaran."

Menurutnya, bahwa akademisi peduli untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam kegiatan yang diprogramkn oleh pemerintah yaitu penguatan literasi bagi para peserta didik, terutama di Kabupaten Tasikmalaya.

"Pada saat peserta didik harus dikuatkan literasinya, maka pendidiknya dulu yang harus dikuatkan literasinya dengan cara diikutsertakan dalam pelatihan dan pendampingan mengenai literasi digital. Tapi, bukan berarti bahwa para guru di sini belum memiliki literasi digitalnya, makanya dalam tema itu judulnya menguatkan. Artinya bapak ibu guru sudah memiliki basic literasi digital, sebetulnya," terang dia.

Pentingnya literasi digital di era sekarang tak bisa diabaikan, terlebih dengan pesatnya perkembangan internet di era digital ini. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat, kemampuan untuk memahami, mengelola, dan berpartisipasi dalam lingkungan digital menjadi sebuah keharusan.

Dokpri
Dokpri
Guru memegang peran penting dalam membentuk pemahaman dan keterampilan literasi digital peserta didik. Melalui pelatihan yang tepat, guru dapat menjadi role model yang kuat dalam mengajarkan kepada siswa cara menggunakan teknologi secara efektif, aman, dan etis. Namun bagaimana dengan lingkungan pendidikan yang memberlakukan aturan khusus mengenai penggunaan smartphone di lingkungan pendidikan?

"Siswa kami itu, Sembilan puluh persen adalah santri. Jadi, karena melalui berbagai pertimbangan dan komitmen dengan pesantren, ada beberapa hal yang dibatasi seperti penggunaan handphone. Tetapi, kami ada Solusi. Kami mengadakan lab yang insyaAllah relatif  lengkap. Dan di tiap kelas ada Smart TV yang terkoneksi dengan internet. Jadi tidak ada kendala terkait informasi dan teknologi," terang Wakasek bidang Humas, Undang Kurniawan, M.Pd.

Undang menjelaskan, jika ada pembatasan penggunaan HP di lingkungan sekolah untuk para peserta didik MAN 1 Tasikmalaya itu merupakan komitmen sejak awal, semua pihak telah menyadari pentingnya hal tersebut termasuk para orangtua dan pihak sekolahpun tidak meninggalkan tanggung jawab untuk memberikan pengajaran dan pendidikan teknologi dan informasi.

"Dan Ketika ada sedikit hal yang dibatasi, maka kami juga memberikan Solusi. Solusinya bahkan kami akan menambah lab IT lagi menjadi dua ruangan," imbuhnya.

Senada dengan itu, Aji Abdul Azis S.Pd, guru Bahasa Arab mengatakan bahwa MAN 1 Tasikmalaya merupakan salah satu Madrasah Aliyah unggulan di Kabupaten Tasikmalaya, dan memiliki berbagai keistimewaan.

"Dengan adanya pengabdian Masyarakat ini cukup membantu guru memahami LMS. Walaupun tidak semuanya, mungkin ya! untuk sebagian. Hanya saja, kita akan memasuki pembelajaran abad 21 di mana kita dikenalkan dengan beragam aplikasi dan pembelajaran dalam bentuk daring, misalnya tadi kita sedang dalam pematangan materi beberapa Learning Management System seperti aplikasi Canva, Google Class Room dan yang lainnya. Meskipun para siswa dibatasi dalam penggunaan HP mereka bisa mengakses Smart TV, Laboratorium Komputer, Lab Bahasa dan lain-lain," kata Aji.

Dokpri
Dokpri
Faktanya, LMS seringkali dapat diintegrasikan dengan berbagai alat pembelajaran digital, seperti video konferensi, perangkat lunak kolaborasi, dan perpustakaan sumber daya pendidikan, di mana LMS membantu institusi pendidikan, baik itu sekolah, perguruan tinggi, atau lembaga pelatihan profesional, untuk menyediakan akses pendidikan yang fleksibel dan efisien bagi siswanya masing-masing.

Dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan akan pembelajaran jarak jauh yang semakin meningkat, maka LMS menjadi sebuah solusi yang sangat penting dalam mendukung proses pendidikan modern.

Selain itu, diketahui bahwa sertifikasi guru dalam literasi digital merupakan cara untuk memastikan bahwa guru memiliki pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep literasi digital dan kemampuan untuk mengajarkannya kepada peserta didik.

Pelatihan in house training juga memungkinkan sekolah untuk menyelenggarakan pelatihan literasi digital di dalam lingkungan mereka sendiri, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan khusus yang dihadapi oleh guru dan peserta didik dalam konteks mereka.

Melibatkan Mahasiswa (Dokpri)
Melibatkan Mahasiswa (Dokpri)

Secara keseluruhan, literasi digital memungkinkan guru untuk mengoptimalkan pengalaman pembelajaran, mempersiapkan peserta didik untuk tantangan dunia digital, dan terlibat dalam komunitas pendidikan global dengan lebih efektif. Oleh karena itu, investasi dalam pengembangan literasi digital bagi guru sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan dan bahkan untuk profesinya sebagai guru.

"Pengabdian Masyarakat ini diadakan 20 hingga 22 Juli 2024, kami sangat senang melihat antusiasme para peserta, diharapkan acara ini memberikan manfaat besar bagi peningkatan kompetensi dan profesionalisme para pendidik," ungkap Dr. Hetty Patmawati, MPd  yang memaparkan materi Pembuatan Asesmen Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Quizizz.

Dalam  kegiatan Pengabdian bagi Masyarakat skema Program Penerapan IPTEK kepada Masyarakat (PbM-PPIM), melalui pelatihan dan pendampingan penggunaan Learning Mangement System dalam pembelajaran untuk menguatkan literasi digital bagi guru-guru di sekolah lingkungan pesantren ini, Dr. Nani Ratnaningsih, MPd memberikan materi tentang Tantangan Pembelajaran di Masa Depan, Depi Ardian Nugraha, MPd memberikan materi tentang Implementasi Google Classroom dalam Proses Pembelajaran, Dr. Sukirwan, MPd menjelaskan tentang Pembuatan Content Pembelajaran dengan Menggunakan Live Worksheet dan Suhaya, MPd menjelaskan mengenai Pentingnya Learning Management System dalam dunia pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun