Mahasiswa adalah kelompok yang sering dianggap sebagai agen perubahan penting dalam bermasyarakat. Kelompok ini memiliki potensi besar untuk mempengaruhi arah perubahan sosial, budaya, politik, dan ekonomi.Dikarenakan mereka memiliki akses ke ilmu pengetahuan, gagasan, wawasan dengan konsep-konsep baru yang dapat membantu memahami permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.
Tasikmalaya --
Selain karena kehidupan kampus memberikan mahasiswa kebebasan untuk berpikir secara kreatif, kritis, dan mandiri, aktivitas keorganisasian di mahasiswa juga sering bisa mewadahi dalam mengembangkan keterampilan kepemimpinan, berkolaborasi, dan mengatur aksi-aksi perubahan bahkan kewirausahaan.
Bertempat di Kampus Merdeka, Universitas Siliwangi, FKIP Universitas Siliwangi menggelar acara FKIP EXPO dengan tema FKIP Enterpreuneur & Gelar Karya Projek Kepemimpinan PPG Prajabatan Gelombang I. Acara ini mendorong mahasiswa untuk mengembangkan ide-ide baru dan mencari solusi untuk masalah-masalah kompleks yang terjadi di masyarakat.
"Sebetulnya acara ini merupakan kolaborasi dari dua kegiatan yaitu FKIP EXPO yang kebetulan di sini membawahi mata kuliah, yang digelar setiap tahun untuk melihat bagaimana karya inovasi mahasiswa selama satu semester, dan mereka harus berpikir out of the box. Apa sih yang dibutuhkan masyarakat saat ini? Begitu barangkali," ungkap Dr. Diana Hernawati, S.Pd., M.Pd. Wakil Dekan 1 FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya (25/5/2024).
Menurutnya, sebagai agen perubahan mahasiswa dituntut untuk bisa mengimplementasikan apa yang sudah dipelajari selama kuliah dan tidak sebatas menghasilkan gelar sarjana, karena dari waktu ke waktu perubahan yang terjadi di masyarakat akan semakin kompleks.
FKIP EXPO ini tidak hanya menggelar kewirausahaan dalam konteks pengolahan makanan, tetapi mahasiswa juga menggelar karya-karya inovasi lainnya yang berhubungan dengan matakuliah yang dipelajari.
"Hari ini mahasiswa memamerkan produk hasil kreativitas dan inovasisebagai implementasi dari matakuliah Kewirausahaan," jelas Dr Hetty Patmawati, MPd ketua Pelaksana FKIP Enterpreuneur.
Pendidikan Matematika 5 kelas dibagimenjadi 35 kelompok, Pendidikan Biologi 4 kelas dibagi menjadi 32 kelompok, Pendidikan Masyarakat 3 kelas menjadi 21 Kelompok, Pendidikan Fisika 1 kelas menjadi 15 Kelompok, Pendidikan Geografi 3 kelas menjadi 24 kelompok, Pendidikan Sejarah 4 Kelas menjadi 25 kelompok dan Pendidikan Ekonomi 3 kelasmenjadi 15 kelompok.
Para peserta Expo terdiri dari mahasiswa
Koordinator PPG Unsil, Hj Ipah Muzdalipah, M.Pd mengatakan bahwa kegiatan ini wajib dilakukan oleh mahasiswa karena merupakan gelar karya dari mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Projek Kepemimpinan.
"Yang dimaksud kepemimpinan di sini projek kepemimpinan, artinya mereka mahasiswa di PPG ini punya jiwa kepemimpinan. Dan mereka juga akan memanfaatkan lingkungan yang ada di sekitar mereka. Ya, karena ini mata kuliah wajib, maka mahasiswa kami dituntut untuk mengembangkan potensi yang ada di lingkungan sekitar," jelasnya.
pendidikan yang berkualitas dengan jiwa kepemimpinan.Â
PPG Prajabatan adalah langkah yang penting untuk meningkatkan profesionalisme guru-guru di Indonesia. Dengan program ini, diharapkan generasi baru guru dapat dilengkapi dengan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang diperlukan untuk memberikanMelalui  FKIP EXPO ini juga diharapkan para peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai PPG serta memperoleh inspirasi dan dukungan untuk meningkatkan profesionalisme mereka dalam mengajar.
"Jumlah peserta projek kepemimpinan PPG Prajab ada 105 orang yang terdiri dari Bidang Matematika 28 orang, Â Penjas 54 orang dan sejarah 23 orang," jelas Ipah. Selain itu, melalui acara ini diharapkan para peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai PPG serta memperoleh inspirasi dan dukungan untuk meningkatkan profesionalisme mereka dalam mengajar ketika mereka terjun langsung dalam dunia pendidikan dan kembali ke masyarakat.
Antuasiasme yang tinggi mahasiswa pun tampak dalam kegiatan ini. Tak  kurang dari 7 program studi mengikuti cara ini sejak Sabtu pagi (25/5). Di mana ratusan mahasiswa pun berkumpul di halaman FKIP Universitas Siliwangi.
Sementara itu, Ketua pelaksana, Arman mengatakan senada  bahwa FKIP EXPO Unsil ini merupakan gelar karya tentang projek implementasi setiap kelompoknya.Â
"Kalau enterpreuneur itu untuk mahasiswa S1 yang belum lulus yang masih menempuh semester empat. Alhamdulilah capek, tapi mungkin disyukuri saja. Karena setelah lelah jadi lillah," kata Arman.
Acara dibuka oleh Wakil Dekan 1 Dr Diana Hernawati, MPd dan  dihadiri oleh para dosen PPG Prajab bidang studi Matematika, Sejarah dan Penjas serta Dosen-dosen Pengampu MK Kewirausahaan FKIP Universitas Siliwangi.
Berikut ini adalah daftar judul projek yang dipaparkan mahasiswa di stage utama FKIP EXPO FKIP Enterpreuneur & Gelar Karya Projek Kepemimpinan PPG Prajabatan Gelombang I
Daftar Judul Proyek Kepemimpinan Kelompok Matematika:
Kelompok 1
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat akan Pengelolaan Limbah melalui Eco Enzym
Kelompok 2
TERAS Alam (Terampil, Kreatif bersama Alam):
Eksplorasi Kreativitas Melalui Ecoprint
Kelompok 3
Tepache: Lebih dari Sekadar Minuman, Sebuah Gaya Hidup Sehat dan Berkelanjutan
Daftar Judul Poryek PK Prodi Sejarah:
1. Kelompok 1: Workshop Sekolah Bebas Bullying: Peduli, Berani, Bertindak.
2. Kelompok 2: GEULIS (Generasi Penerus Payung Geulis)
3. Kelompok 3: Local History Tour: Jalan Jalan Sejarah Bersama RHK
Judul Projek Kepemimpinan Pendidikan Jasmani
Kelompok SD
1. Seminar work shop soft ball
2. Seminar dan Fun game mini soccer tournament
Kelompok SMP
1. Seminar olahraga tradisional dan mini tournament
2. Mengembangkan inovasi pembelajaran mind mapping dalam penerapan kurikulum merdeka
Kelompok SMA
1. Bahaya Diskriminasi dan Bullying terhadap Kesehatan Mental
2. Bahaya Diskriminasi dan Bullying terhadap Kesehatan Mental
Dari gelaran acara ini diharapkan terciptanya profesionalisme guru yang memiliki komitmen kuat terhadap pendidikan, integritas dalam melaksanakan tugasnya, dan dedikasi untuk memberikan yang terbaik bagi siswa.Â
Calon-calon guru ini akan berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang memahami kebutuhan individu setiap siswa, mengembangkan keterampilan mereka, dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung dengan jiwa kepemimpinan serta ketaatan pada standar etika dan kode perilaku yang relevan di masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H