Berangkat! Nih, satu kursi lagi Mang Toto, coba beranikah berjamaah? (Ia menirukan gaya kondektur bis).
***
"Nggak jadilah, saya nggak mau publish, lha wong dosa saya juga bejibun, sering nyakitin orang tanpa sengaja, nggak hati-hati bicara juga!" Kata Kodir.
"Sebetulnya saya juga sudah tulis banyak, cuman saya delet lagi. Saya takut jadi ghibah, atau takut jika saya salah dengar, takut saya salah persepsi, saya khawatir jadi fitnah, dan saya tidak mau juga nanti dikatain macam-macam, saya curhat aja ke kamu,tapi ini harusnya juga jadi kajian, jadi bahan ngaji, kajian sosial" Kata Kodir mengurungkan niat jadi penulis.
"Ya sudah, Dir! Jika tak mau. Masalah ini adalah masalah sensitif, sudah banyak contoh pada akhirnya hanya jadi peluru hampa. Saya yakin kamu dan penguasa mic itu punya masalah pribadi, ia nggak? Mungkin ia menyeretnya ke hal lain. Ini tanggapan aku lho,ya! Bisa salah juga. Lagian dia bicara di pengeras suara, berarti itu bukan buat kamu saja. Untuk yang lain juga. Tapi apa iya setendensius itu?"
Kodir terdiam lalu ia mulai menekan control A, lalu delete dan Save. Setelah itu halaman wordnya menjadi kosong. Yang tersisa di folder hanyalah file word dengan judul tanpa isi.
"Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada, Masihkah kau Bersujud KepadaNya" Kini judulnya mengutip lirik lagu Ahmad Dhani dan Chrisye yang ia sematkan dengan k kecil.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H