Dalam dunia pertanian dikenal istilah mina tani, yang  secara sederhana bisa diartikan sebagai kegiatan bercocok tanam secara bersamaan dibarengi dengan beternak ikan pada satu lahan. Tanaman yang disandingkan bisa berupa padi (mina padi) atau pun palawija.
Mina tani merupakan integrasi antara pertanian dan budidaya ikan ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan para petani. Berdasarkan cerita beberapa petani, bahkan disebut-sebut omsetnya bisa sampai tiga kali lipat bila dibanding dengan hanya bertani saja (menanam padi atau palawija).
"Tahun ini kami melaksanakan pengbadian masyarakat di rentang bulan September hingga Desember nanti, dengan tema Produktivitas lahan perikanan melalui metode mina kangkung," ungkap Dedi Nurjamil,Civitas Akademi Universitas Siliwangi.
Produktivitas lahan perikanan melalui metode mina kangkung  ini dilakukan bersama Kelompok Tani Bina Karya Rancapasung dan Kepala keluruhan Cibunigeulis Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya.
"Melalui pengabdian yang dilaksanakan sekarang ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan kelompok tani yang ada di Kelurahan Cibunigeulis sehingga dapat menghasilkan kangkung dan ikan sekaligus," imbuh akademisi Unsil lainnya, Sinta Verawati Dewi.
Optimalasi  tanah dengan melakukan penggabungan antara pertanian dan perikanan dalam satu lahan sebagai upaya agar pemanfaatan lahan pertanian tanaman kakngkung ini dirasa akjan lebih menguntungkan. Selain karena secara teknis mudah dilakukan, pemeliharaan ikan pada sela-sela tanaman kangkung di sawah yang memanfaatkan genangan air sebagai tempat budidaya ikan.
"Kangkung merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan setiap hari dikonsumsi oleh sejumlah masyarakat," ungkap AsepSaepulloh. Di mana dengan sistem pemeliharaan tersebut menjadikan tanaman kangkung dan ikan mengalami simbiosis mutalisme.
"kami melaksanakan pengabdian kepada masyarakat ini sebagai bentuk melaksanakan tri dharma perguruan tinggi pada bidang pengabdian masyarakat," kata Vepi Apiati.
Secara keseluruhan tim pelaksana pengabdian Universitas Siliwangi yang bekerjasama dengan Kelompok Tani Bina Karya Rancapasung ini terdiri dari Dedi Nurjamil, M.Pd., H. Asep Saepulloh, M.Ag., Vepi Apiati, M.Pd, Dr. Sinta Verawati Dewi, M.Pd.
Analisis Penanaman Kangkung
Secara kalkulasi dikatakan bahwa modal awal benih kangkung untuk lahan 70 Bata( 1 Bata = 14 m) sebanyak 10 ribu Batang.
Dihitung  perikat satu ikatnya 10 batang menjadi 10 rb batang. Menjadi 10000 ikat dengan harga benih perikatnya 300 rupiah 300 1000 = 300.000.
Dari tanam pertama 10 rbbatang  bertambah anakan menjadi 5 lipat tapi secara bertahap.Panen pertama bertambah 2 lipat, Bulan kedua 4 lipat, Dan bulan seterusnya menjadi 5 lipatselama umur tanaman kangkung selama satu tahun setengah.
Analisa Penanaman Ikan
Nila gesit ukuran 120 ekor perkilogramnya Rp32.000Â
32.000 10 kg = 320.000 modal awal ditanam selama 2 bulan
maka selama 2 bulan penanaman 10 kg menjadi 45 kg harga penjualan Rp28.000/kg.Â
Melihat potensi keuntungan yang demikian itu maka tim pengabdian Unsil menjembatani agar petani yang ada di Kecamatan Cibunigeulis dapat meningkatkan pendapatnya secara bertahap sehingga ketahanan pangan dan ekonomi dapat didapat sekaligus, kata ketua pelaksana pengabdian.Â
"Kami sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan oleh tim pengabdian Unsil ini, sehingga mampu meningkatkan potensi daerah khsusnya di kelurahan Cibunigeulis Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya," ungkap Cucu Suryana, ketua Kelompok Tani Bina Karya Rancapasung