"Saya tertawa mendengar kabar mereka baik-baik saja, karena pikiran tentang keluarga membuat saya ngedrop, alhamdulillah mereka negatif" kata dia.
Mendengar anak isterinya baik-baik saja membuat Iwan lebih rileks dan faham apa yang harus ia lakukan selama masa isolasi mandiri, ia memperbanyak berdoa dan mengendalikan pikirannya agar tetap sehat dan tidak memperburuk keadaan, agar hal terburuk tak akan dialaminya.
"Kematian itu hak prerogatif Allah, kita hanya darma ikhtiar saja untuk pindah dari satu nasib ke nasib yang lain agar menjadi takdir yang baik, saya yakin, saya akan sembuh," ungkapnya optimis.
Iwan pun mengatakan, perhatian dan support yang luar biasa ia terima dari keluarga, tetangga, teman-teman dekatnya, bahkan para dokter dan perawat yang menjadi garda paling depan dalam memerangi covid-19 ini.Â
Menurutnya, disaat pandemic seperti ini hal yang terpenting adalah saling menjaga dan saling support satu sama lain dan menghimpun kekuatan dengan mempererat persaudaraan dan kekompakan, terutama disiplin untuk tidak kelayapan.
"Alhamdulillah, sekarang tidak khawatir, anak istri pun ada yang memperhatikan, saya masih tetap bisa menyapa mereka dari jauh atau lewat video call. Mohon doanya saja dari semua, semoga saya tetap sabar sampai dinyatakan negatif, dan wabah lekas punah dari bumi Indonesia." Pungkasnya.
Tren kasus sembuh orang yang terjangkit virus corona di Indonesia dari data grafis berbagai media nampaknya mengalami perbaikan, meskipun kasus positif juga belum menunjukkan tren yang melandai dan cenderung fluktuatif.
Menurut tirto(dot)id Penambahan cukup signifikan terjadi pada jumlah pasien positif corona yang sembuh. Dengan ada tambahan 211 kasus kesembuhan baru, total pasien positif corona di Indonesia yang berhasil sembuh hari ini menjadi 1.876 orang. Namun, dibandingkan total kasus, angka itu baru setara 14,9 persen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H