"Masyarakat juga nggak pernah ada yang nanggap wayang saat hajatan atau acara apa pun, ini pantangan, makanya disebut batu wayang," pungkas Sudin, alhasil hingga kini masyarakat sekitar Bukit Kampos tak pernah ada yang menggelar pertunjukan wayang, terutama wayang golek.
Bolang adalah desa yang damai, tentram dan ngangeni. Sopan santun warga, keramahan masyarakatnya yang tak akan pernah ditemukan di perkotaan adalah nilai lebih yang membuat Kompos bisa menjadi destinasi wisata andalan Dayeuhluhur, jangan heran jika kelak Anda mengunjungi Desa Bolang lalu  berjalan kaki di perkampungan, Anda akan selalu disapa dengan ramah dan disambut dengan senyum setiap kali berjumpa  warga desa.
Meskipun Desa itu Indah, tetapi potret kemiskinan warganya hingga kini masih terstigma di desa-desa, hal ini perlu dikikis.
"Ada putra daerah  yang berhasil masuk IPB dan kini hampir selesai kuliah,kang Wawan Setiawan,M.P, sebentar lagi mengantongi gelar Insinyur, saya rasa akan sangat bagus bila saat ia kembali ke sini ia tak perlu kemana-mana lagi untuk bekerja, kerahkan saja semua kemampuan dia dan kita untuk membangun Desa Bolang sehingga geliat ekonomi masyarakat lebih bergairah dan kita bisa sejajar dengan desa lain yang sudah terlebih  dulu maju," ungkap Eko Yulianto (27) , putra daerah  akademisi Unsil yang telah mengantongi gelar Doktor ini, salah satu motoris Desa Bolang ihwal perlunya kesadaran para pemuda untuk peduli pada desa, terutama di bidang pertanian.
Selain itu, gerakan tani muda  diharapkan bisa menstimulasi gerakan desa damai, kopi sebagai indikator  utama dengan beragam variable pendukung tren kopi generasi milenial, seperti menjamurnya kedai kopi,profesi barista, roastery, industri alat seduh kopi dan lain-lain  memanggil para pemuda untuk kembali ke desa hingga menjadi saudagar di  tanah kelahirannya sendiri yang juga perlu dibangun baik secara fisik atau non fisik.
Desa, kini merupakan sebuah isue besar ketika muncul ide membangun Indonesia dari pinggiran, karya adalah hal yang mutlak dilakukan demi terciptanya keadilan sosial dengan tidak menganak-tirikan pembangunan perdesaan dari perkotaan