Mohon tunggu...
Danang Erwanto
Danang Erwanto Mohon Tunggu... Dosen - Teknik Elektro - Universitas Islam Kadiri

Empowering Minds, Igniting Innovation

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Menjaga Privasi di Era GenAI: Menghindari Kebocoran Data Pribadi dan Membangun Keamanan Digital

23 Agustus 2024   08:00 Diperbarui: 23 Agustus 2024   13:15 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Gambar dihasilkan oleh AI menggunakan Canva

Diskriminasi dan Penyalahgunaan Data: Data yang dikumpulkan oleh AI dapat digunakan untuk membuat keputusan yang diskriminatif, seperti penolakan kredit, asuransi, atau pekerjaan, berdasarkan profil yang dihasilkan AI tanpa konteks yang memadai.

  • Kehilangan Kepercayaan: Ketika data pribadi bocor, kepercayaan publik terhadap perusahaan atau layanan digital tersebut bisa hilang. Ini dapat merugikan bisnis dan menimbulkan kerugian finansial yang signifikan.

  • Langkah-Langkah untuk Melindungi Informasi Pribadi

    Di era digital ini, melindungi informasi pribadi bukan hanya tanggung jawab perusahaan teknologi, tetapi juga tanggung jawab individu. Berikut adalah beberapa langkah penting yang dapat diambil untuk melindungi privasi data:

    1. Penggunaan Kata Sandi yang Kuat dan Manajemen Kata Sandi: Pastikan untuk selalu menggunakan kata sandi yang kuat, unik untuk setiap akun, dan ganti kata sandi secara berkala. Pertimbangkan untuk menggunakan pengelola kata sandi (password manager) yang dapat menyimpan dan menghasilkan kata sandi yang kuat dan aman.

    2. Aktivasi Autentikasi Dua Faktor (2FA): Autentikasi dua faktor menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan mengharuskan pengguna untuk memasukkan kode yang dikirimkan ke perangkat lain, selain kata sandi. Ini secara signifikan mengurangi risiko akses tidak sah ke akun.

    3. Pemantauan Aktivitas Akun dan Data: Rutinlah memantau aktivitas akun untuk melihat apakah ada aktivitas mencurigakan. Selain itu, gunakan layanan pemantauan identitas yang dapat memberi tahu Anda jika data pribadi Anda muncul di tempat yang tidak seharusnya.

    4. Batasi Berbagi Informasi Pribadi: Berhati-hatilah saat berbagi informasi pribadi di media sosial atau melalui aplikasi yang meminta akses ke data pribadi. Pertimbangkan untuk menonaktifkan pengaturan lokasi, membatasi akses aplikasi ke kontak, dan hanya berbagi informasi yang diperlukan.

    5. Pendidikan dan Kesadaran Digital: Tingkatkan kesadaran tentang pentingnya privasi data dengan terus belajar tentang ancaman keamanan siber dan cara melindungi diri secara digital. Mengikuti seminar atau kursus online tentang keamanan siber juga bisa menjadi langkah proaktif untuk melindungi privasi.

    Dalam dunia yang semakin terhubung dan didorong oleh teknologi AI, perlindungan privasi data individu menjadi tanggung jawab bersama. Pengembang dan perusahaan teknologi harus memastikan sistem mereka aman dan transparan dalam mengelola data pengguna. Sementara itu, individu juga harus mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi informasi pribadi mereka dari ancaman yang ada.

    Dengan keseimbangan antara inovasi teknologi dan perlindungan privasi, kita dapat memanfaatkan potensi AI sepenuhnya tanpa harus mengorbankan hak dasar kita atas privasi. Pada akhirnya, keamanan data pribadi bukanlah sekadar pilihan, melainkan suatu keharusan dalam menjaga kebebasan dan kepercayaan di era digital.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
    Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun