senja yang indah berpamitan dan malam hadir mengetuk hati yang malang
satu lagi langkah harus dilewati bercumbu dengan luka semakin jalang
telah kau bunuh lagu sendu dalam cerita masa lalu
sudah kau telan segala malu demi hidup yang harus utuh dalam satu
mereka sebut kau pendosa tanpa mendengar segala cerita
seolah yang datang hanyalah suci memuaskan hasrat yang dahaga
mereka sebut kau terkutuk tak lihat hati yang remuk
menjadi hakim atas putus asa yang lelah dan suntuk
tapi kau tetap saja hadir pada malam jelita
tersenyum getir berharap diundang seorang pria
agar esok bisa makan sesuap setidaknya
atau sekedar membayar tagihan yang mendesak tak berikan sela
lalu kau terhampar pada sunyi yang sendiri
menghukum diri dalam sajak tersakiti
kaupun tak sudi hidup seperti ini
hanya saja belum menyediakan tubuh untuk kembali dalam mati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H