Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

VVIP

16 Juli 2022   19:52 Diperbarui: 16 Juli 2022   20:37 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah tiga puluh lima menit, ratusan penumpang pesawat duduk di kursi masing -- masing berharap pesawat akan segera lepas landas. Alih -- alih menikmati indahnya bergumul bersama awan di angkasa, para penumpang harus kembali bersabar setelah kapten pilot memberi pengumuman penerbangan ditunda untuk sekian lama kedepan. 

Nathan mulai merasa resah pada sudut kursi yang ditumpanginya. Ditatapnya keluar jendela, Bandara Kuala Namu kini sudah dipenuhi cahaya lampu pertanda hari sudah gelap, gemercik malam sudah tiba.

Sebagai seorang yang sudah puluhan kali berpergian dengan pesawat udara, Nathan adalah tipe pemilih dalam menentukan bangku penumpang yang akan didudukinya. Kalau saja pria berusia dua puluh tujuh tahun itu tidak mendapatkan tempat duduk bersebelahan dengan jendela, juga tepat dibelakang atau didepan sayap pesawat, maka pria itu akan memilih menunda perjalanan. 

Kebiasannya mengambil gambar indah, atau merekam video penerbangan membuat tabiat tersebut tidak diubah meski kawan -- kawan seringkali mengejeknya sebagai budak media sosial. Tetap saja, Nathan keukuh akan keinginannya.

Namun, ditahan penerbangannya untuk sekian lama, adalah pertama kali bagi Nathan. Terlebih tadi sebelum memesan tiket pesawat, dia yang akan segera kembali ke Jakarta itu sudah memeriksa jadwal bahwa hari ini tidak akan ada pejabat negara yang lepas landas atau mendarat di salah satu bandara terbesar di Indonesia itu. 

Perlahan Natahan menatap ke langit dengan nanar, kalau kalau dia menemukan satu pesawat yang sedang menanti jadwal agar segera mendarat di Sumatera Utara. Tidak juga ditemukannya. Alhasil, Nathan memberanikan diri untuk melakukan konfrontasi langsung dengan awak kabin, menyoal keterlambatan penerbangan yang dialaminya.

"kita penumpang rugi banyak loh mba, dengan keterlambatan begini" kata Nathan setelah mengungkapkan kekesalannya.

Alasan awak kabin yang mengatakan belum ada printah dari ATC juga tidak memuaskan Nathan yang sudah tahu persis proses penerbangan yang akan dijalaninya. Bagaimanapun, dulu dia adalah kekasih seorang pilot dari sebuah maskapai terkemuka dunia.

Kalau pesawat memang belum dipastikan layak terbang, maka penumpang tidak akan diizinkan untuk melakukan boarding. Sekalipun harus berhadapan dengan penundaan penerbangan untuk waktu yang cukup lama. 

Pun jika penumpang sudah berada di dalam kabin pesawat, namun masih harus menunggu untuk lepas landas, artinya ada penerbangan lain yang cukup prioritas untuk didahulukan. Entah itu pesawat pejabat negara atau pesawat VVIP lainnya.

"Siapa yang kita tunggu?" tanya Nathan akhirnya ketika menyadari satu alasan lain yang paling mungkin menjadi penyebab penerbangannya menjadi terlambat.

Para awak kabin terdiam tidak menjawab, mereka justru meminta Nathan untuk kembali ke tempat duduknya sebab pesawat akan segera lepas landas. Nathan menerima meski tetap kesal pertanyaannya tidak terjawab.

Saat melangkah hendak kembali ke tempat duduknya, Nathan dapat merasakan pintu pesawat kembali terbuka. Tepat seperti dugaannya, seorang yang merasa diri sangat penting, menjadi alasan Nathan dan penumpang lain harus menunggu hampir sejam lamanya didalam kabin pesawat. Penumpang kelas bisnis yang nyatanya adalah anak seorang pejabat negeri berhasil masuk kedalam dan menghentikan penantian lama semua orang untuk segera bercumbu dengan langit hitam.

"Lain kali orangnya suruh nyewa privat jet aja mba" kata Nathan kepada seorang pramugari, saat pesawat sudah berada di angkasa dan awak kabin mulai menawarkan makanan ringan atau aksesoris pesawat untuk diperjual belikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun