Aku patah dan jiwa ini kembali tak utuh menjadi retak
Mengais kisah lain berharap melupakannya dalam sebuah kelak
Tapi, bagaimana bisa aku akan tidak ingat
Sebab hanya dia yang berhasil meruntuhkan penat
Sebab tanganku masih saja menuliskan namanya dalam setiap rindu tak bersekat
Dan mataku masih saja mencarinya berharap bertatap meski hanya dalam sebuah saat
Dibawah langit ini, aku tak ingin sekali lagi
Biarkan saja dia yang melangkah pergi
Dan aku akan mengais untuk kesekian kali
Pada harapan yang mungkin saja belum mati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H