"Apakah sudah ada tanda -- tanda sebelumnya kalau..." kata wartawan lain mencoba merengsek agar kelima orang itu buka suara.
Butuh bantuan setengah lusin polisi untuk menyelamatkan Vera dan yang lain dari kerumunan itu. Tidak ada pertanyaan yang terjawab, mereka tidak perlu memberikan cerita apapun. Malam sudah kembali larut, satu -- satunya yang mereka butuhkan adalah sebuah istirahat sambil menduga -- duga kapan hasil otopsi akan segera didapatkan, agar jenazah Brian segera dikembalikan pada peraduannya, dibalik bumi yang sudah menanti.
***
"Mereka orang -- orang baik" kata Thomas kepada rekannya yang sedang mengesap kopi, kelelahan akan pemeriksaan hari ini.
"Tidak ada yang mengatakan bahwa salah satu diantara mereka akan sanggup membunuh Brian" jawab Hendra berusaha mengakhiri percakapan.
"Tidak ada yang mengatakan ini adalah kasus pembunuhan" timpal Thomas tak mau kalah.
"Kau percaya itu?"
Suhu ruang pemeriksaan itu meningkat, dua perwira mengengah yang sedang kelelahan akan sedang memulai sebuah perdebatan tidak diperlukan.
"Sebaiknya kau beristirahat..." Thomas segera meninggalkan Hendra seorang diri, menghindari percakapan semakin keluar dari jalur seharusnya.
"Aku rasa..." Hendra berucap ketika Thomas tepat berada didepan pintu "besok kita seharusnya mengurangi orang yang akan diperiksa" Thomas menatap sambil menangguk setuju. Pria itu melangkah keluar dari ruangan, berusaha menutup pintu dengan perlahan namun gagal.
Hendra membuka jendela ruangan itu, lalu membakar sebatang rokoknya sambil menatap surat kabar yang ada diatas meja. Diangkatnya surat kabar itu, manatap tajuk utama berita yang disajikan.