Pada Jogja, Pada Sebuah Pernah
ingin kucumbu sekali lagi Sayidan, mentertawakan sejuta pernah kenangan
atau melangkah di kerumunan Malioboro, menyentuh luka yang tak pernah sembuh
biarkan saja aku berlari lagi, bermain dengan lautan parangtritis
meski akhirnya aku hanya kan terjatuh dan habiskan seluruh tangis
Pada Jogja, Pada Sebuah Pernah
tentang cinta yang dulu kau persembahkan, tentang indah yang selalu saja kau tawarkan
tentang cerita yang tak pernah diperdengarkan, juga air mata yang tak ingin menjadi harapan
Pada Jogja, Pada Sebuah Pernah
aku merindukanmu seperti pertama kali aku menyentuh bibirmu
bertaruh jiwa dalam hasrat raga yang membara membawa kita pada sebuah dosa
Pada Jogja, Pada Sebuah Pernah
aku sudah menyerah, menyusuri lainnya dalam lain langkah
tapi bukankah sebuah sumpah, kita tak lagi akan menjadi kisah
Pada Jogja, Pada Sebuah Pernah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H