Guyonan tentang Jada Pinkett Smith yang mencukur rambutnya, dilontarkan oleh Chris Rock dalam perhelatan Academy Awards lalu. Niatan Rock yang menyamakan Jada dengan Demi Moore dalam film G.I. Jane 2 yang juga mencukur rambutnya adalah untuk hiburan semata. Namun perbedaan kondisi kedua wanita tersebut harus rela melepas mahkotanya membuat beberapa pendengar candaan Chris Rock merasa canggung. Will Smith, suami Jada bahkan murka menampar Rock diatas panggung. Bagaimana tidak, Demi Moore yang mencukur rambut untuk kebutuhan film jelas berbeda dengan Jada yang sedang mengidap penyakit Alopecia.
Alopecia sendiri adalah kondisi ketika tubuh menyerang folikel rambut sehingga menyebabkan kerontokan rambut di seluruh bagian tubuh. Alopecia sendiri bisa jadi disebabkan oleh keturunan, Vitiligo, Alergi Musiman, dan masih banyak lagi penyebab lainnya. Sehingga menyandingkan seseorang yang sedang bertarung dengan kondisi tubuh tidak sehat, dengan orang lain yang melakukan sesuatu untuk tujuan komersial, adalah sebuah kesalahan.
Di dunia showbiz sebenarnya hal - hal seperti ini tidak sepatutnya menjadi persoalan serius. Will Smith sendiri berujar, pada pidatonya saat menerima Piala Oscar kemarin, bahwa masuk kedalam dunia hiburan berarti anda sudah siap. Siap untuk menjadi milik publik, siap dijadikan dewa, disaat bersamaan dihantam dengan olok - olok paling mengerikan yang mungkin pernah anda dengar.
"They'll pay you a thousand dollars for a kiss, and fifty cents for your soul"
Adalah sebuah kutipan dari buku autobiography Marilyn Monroe yang dipublikasikan pertama kali pada 1974. Kurang lebih berarti "Mereka akan membayarmu ribuan dollar untuk sebuah ciuman, dan hanya lima puluh sen untuk jiwamu". Ini adalah sebuah realita tragis yang dihadapi oleh para pelakon hiburan di belahan dunia manapun. Sehingga, kasus pesohor dunia yang tewas bunuh diri atau over dossis menjadi hal biasa. Sebab pada satu waktu kita mengangkat mereka bagaikan dewa, setelah mereka berada diatas langit, kemudian kita jatuhkan ke dasar paling bawah bumi, hanya untuk membuktikan bahwa mereka juga adalah manusia biasa.
Kembali pada sangkutannya terhadap candaan Chris Rock. Di tanah air sendiri, berulang kali kita dipertontonkan candaan - candaan yang terpaksa membuat kita tertawa meski dalam keadaan gamang.
Publik mungkin sudah melupakan kejadian disaat comedian Ade Londok yang menarik kursi Malih saat hendak duduk dalam sebuah tayangan televisi beberapa waktu lalu. Beberapa mentertawakan tindakan tersebut, tidak sedikit yang mengecam aksi comedian yang baru terjun ke dunia pertelvisian itu waktu itu.
Cerita lain, ketika Pandji Pragiwaksono yang menyebut kucing sebagai hewan gembel. Mendapat hujatan dari banyak kalangan pecinta hewan, bahkan sempat menjadi trending topic twitter waktu itu.
Atau Uus seorang stand up comedian lain, yang pernah berujar "aku kira pulo doank yang gadung, ternyata ulama juga ada". Menyindir salah satu ulama yang sangat terkenal di Republik ini. Pun tak luput jadi bahan hujatan.
Berkaca dari tiga comedian diatas, patut kita ketahui bahwa niat awal mereka sama dengan Chris Rock. Adalah membuat sebuah guyonan sebagai hiburan, sayangnya guyonan itu justru menjadi tidak menghibur sama sekali.
Meski tidak ada pakem tertentu mengenai bercanda, tapi banyak etika yang harus kita perhatikan sebelum melontarkan sesuatu. Faktanya, saat ini, body shaming, atau menanyakan tentang keberadaan personal matter, seperti pernikahan, anak, usia dan lain sebagainya dianggap sebagai sesuatu yang lucu. Bahkan tidak jarang, mereka yang berjuang dengan masalah kesehatan mental menjadi korban candaan. Sekali lagi, beberapa orang mungkin akan tertawa. Tapi sebagian besar akan menghujat, setidaknya dalam diam.
Dewasa ini, kita menjadi manusia yang lupa memanusiakan manusia. Kita menganggap semua hal menjadi wajar dan akan berlebihan apabila seseorang mencoba untuk menolak kewajaran itu. Tamparan Will Smith pada Chris Rock, adalah sebuah tamparan bagi dunia hiburan di seluruh dunia. Bahwa dalam menghibur, ada etika yang harus dijaga. Sebab etika, membuat kita menjadi manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H