Romeo dan kawan -- kawannya punya waktu tiga jam untuk keluar dari asrama. Setelah pelajaran selesai, mereka memutuskan untuk pergi rehat menghirup udara segar. Pusat perbelanjaan di Depok adalah lokasi terdekat mereka akan menghabiskan waktu. Rencananya sederhana, nonton di bioskop, makan di sebuah restoran cepat saji, lalu kembali ke asrama.
Rencana yang akan berjalan lancer bagi Romeo kalau saja dia tidak melihat Adam di pusat perbelanjaan itu, di sebuah kafe sedang membaca buku dan secangkir kopi diatas mejanya.
"kamu dimana?" kata Romeo mengirim pesan pada Adam.
Alih -- alih memberi jawaban, Adam mengirimkan photo kopinya dan novel karya Jhon Grisham yang baru saja dibelinya di toko buku tadi.
"Depok?" balas Romeo lagi.
Romeo bisa melihat Adam yang celingak celinguk memperhatikan sekitarnya. Mencari sesuatu, mencari seseorang, mencari dirinya. Telepon Romeo berdering ketika dia dan kawan -- kawannya sudah berada di tangga berjalan menuju lantai empat. Pria itu mengabaikan telepon dari Adam. Dia mengirimkan pesan, memberi kabar bahwa dia sedang berada di tempat yang sama bersama teman -- temannya.
Adam memutuskan tidak membalas lagi, dibiarkannya pria itu bersenang -- senang sendiri. Toh bagaimanapun, rencana pertemuan mereka adalah hari sabtu nanti, dalam malam minggu yang panjang, yang memungkinkan Romeo untuk keluar dari asrama lebih lama dari sebelumnya.
Ketiga orang itu menginjakkan kaki di karpet merah bioskop. Adel, satu -- satunya perempuan dalam perjalanan keluar dari asrama kali ini, sedari tadi sudah sibuk dengan film pilihannya. Sepanjang jalan, dia mencoba membujuk dua pria bersamanya untuk menyaksikan Herjunot Ali di film terbarunya itu. Romeo dan Yuda setuju, walaupun keduanya tidak benar -- benar akan menikmati kisah romatis, terlebih film lokal.
Tiga menit sebelum akan memasuki ruangan bioskop, Romeo duduk di sofa cokelat bermain dengan ponselnya. Ketika Yuda dan Adel menyadarkan Romeo dari keasikannya, pria itu justru menatap ke arah pintu masuk. Perintah dari alam bawah sadar yang tidak dapat ditolaknya.
Adam dengan balutan kemeja hitam, berpadu dengan celana jeans berwarna biru cerah, dengan sandal jepit masuk kedalam bioskop itu. Adam segera menyadari Romeo berada di bioskop yang sama dengannya. Dia berusaha mengabaikan pria yang sedang dikepung kedua temannya itu. Mereka hanya saling bertukar pandang sepersekian detik, sebelum akhirnya memutuskan untuk tidak saling mengenal satu sama lain.