pada malam aku bercerita, tentang cinta, tentang luka,
tentang rindu yang menjadi kelabu
orang - orang bertanya, mengapa aku masih setia menanti,
mungkin saja dia sudah bersama lain lelaki
aku menjawab, bukannya aku tidak mencoba, bahkan lebih dari sekali,
tetap saja dia yang bertahta dalam hati
lambat langkah sang waktu, aku masih memendam ragu,
bukan pada dia, hanya saja layakkah aku?
sebuah kisah yang ditoreh indah dimasa lalu,
dia dan aku bahkan sama - sama belum saling mengenal kala itu
satu ciuman dibibir, mengehentakku pada takdir,
adakah luka lama akan sembuh setelah dia kini hadir
tapi kini jarak menjadi jurang pemisah,
aku menjadi gelisah dalam lelah,
berusaha menghilangkan kata menyerah
adakah penantian ini akan menjadi sia belaka,
mungkinkah dia akan kembali untuk sebuah kisah asmara
aku tidak tahu, aku hanya berharap,
setidaknya dia dan aku akan bersatu dalam mimpi yang terlelap
padamu, aku tahu kau tidak menginginkan perkataan ini,
tapi percayalah bahwa aku selalu menanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H