"FYI (For Your Information) di Kompasiana, siapa pun bisa menulis apa pun tanpa pertanggungjawaban apa pun. Jadi Kompasiana tidak bisa dijadikan referensi."
Sebuah kutipan yang saya dapatkan dari quora.id seorang penulis disana sedang membahas tentang Jend. A.H. Nasution yang tidak mengambil alih pemerintahan yang justru diambil oleh Jend. Soeharto. Saya tidak akan membahas mengenai isi pembahasan tersebut. Saya hanya tertarik pada kata "tanpa pertanggung jawaban apapun".
Menarik, sebab penulis yang ternyata juga memiliki akun di kompasiana, meski tidak memiliki tulisan sama sekali.
Tampaknya, penulis tersebut hanya bertindak sebagai ghost reader saja. Tampaknya tidak benar -- benar memahami bahwa di kompasiana, penulis bertanggung jawab atas tulisannya sendiri. Sehingga tuduhan bahwa "tanpa pertanggung jawaban apapun" menjadi keliru.
Kita bisa melihat, begitu banyak tulisan di kompasiana, yang ditempatkan oleh contributor dengan centang hijau. Centang hijau ini, juga berarti bahwa si penulis tersebut sudah menyerahkan identitasnya kepada pihak kompasiana, sehingga tulisan -- tulisannya kelak diharapkan kredibilitasnya.
Hanya sedikit diantara penulis kompasiana aktif yang masih belum melakukan verifikasi identitas. Tapi tidak menjadi soal, sebab kompasiana mengizinkan hal tersebut.
Namun, bukan berarti siapapun yang menulis di kompasiana, bisa menempatkan perkataan sesukanya. Alih -- alih ditayangkan, tulisan tersebut bisa saja di take down oleh admin kompasiana.
Selain itu, dengan melakukan verifikasi, para penulis di kompasiana jelas memahami bahwa dia membawa kredibilitas dirinya sendiri pada blog kroyokan ini.
Artinya, ketika hendak menuliskan sesuatu terlebih pada artikel factual, maka para penulis kompasiana akan benar -- benar mencari informasi dari sumber -- sumber terpercaya sebagai bahan tulisannya. Setiap penulis kompasiana, pastinya berhati -- hati dalam membuat kontennya masing -- masing.
Kemudian, menyoal pertanggung jawaban. Kita pasti paham betul, beberapa waktu lalu ada seorang kompasianer yang menjadi korban pengeroyokan akibat tulisannya di kompasiana.
Penulis tersebut dituduh memfitnah salah satu pejabat, dan juga mengalami penyekapan. Belajar dari kejadian tersebut, tampaknya tidak heran kalau kompasianer lain menjadi lebih awas dalam menayangkan opini-nya di media ini.